Rusia Klaim Produksi 1 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 untuk 20 Negara, Ini Kata WHO Terkait Sputnik-V

Rusia klaim produksi 1 miliar dosis untuk vaksin Covid-19 yang dipesan oleh 20 negara, Ini kata WHO terkait vaksin buatan Rusia

Editor: Hermina Pello
Fresh Daily
Ilustrasi vaksin Covid-19. Rusia mengklaim vaksin virus corona yang dikembangkan Gamaleya Federal Research Institute of Epidemiology and Microbiology dan Russian Direct Investment Fund menjadi vaksin virus corona pertama yang bisa segera digunakan massal. 

POS-KUPANG. COM - Rusia klaim sudah temukan vaksin Covid-19 yang diberi nama  Sputnik-V, didaftarkan secara resmi di Rusia.

Pengakuan ini mengejutkan karena saat virus corona atau Covid-19 membuat negara-negara di dunia kelimpungan Rusia mengklaim sudah menemukan vaksin Covid-19.

Tak lama dari pengakuan itu Rusia mengatakan puluhan negara sudah masuk daftar antrean memesan vaksin buatan mereka.

Setidaknya sudah ada 20 negara memesan untuk memproduksi 1 miliar dosis vaksin Covid-19.

Rusia mengklaim vaksin virus corona yang dikembangkan oleh Gamaleya Federal Research Institute of Epidemiology and Microbiology dan Russian Direct Investment Fund, menjadi vaksin virus corona pertama yang dapat segera digunakan massal.

Jokowi Akan Menyaksikan Secara Langsung 1.620 Relawan Disuntik Calon Vaksin Covid-19 di Bandung Raya

ADUH! Vaksin Covid-19 Diperkirakan Tidak Bisa Efektif 100 Persen

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Selasa (11/8/2020) pagi, vaksin virus corona yang diberi nama Sputnik-V, didaftarkan secara resmi di Rusia.

Melansir TASS pada Selasa (11/8/2020), Kepala Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriev dalam konferensi online mengatakan terdapat permintaan besar dari luar negeri terhadap vaksin virus corona dari dalam negerinya.

"Kami telah menerima permintaan awal untuk pembelian lebih dari 1 miliar dosis vaksin dari 20 negara," kata Dmitriev dalam konferensi online.

Kemudian ia mengatakan bahwa pihaknya siap untuk memproduksi lebih dari 500 juta dosis vaksin.

Suntik Vaksin Covid-19 ke 160 Juta Penduduk Indonesia Butuh Rp 65,25 T, Jawa Timur Giliran Pertama?

"Bersama mitra luar negeri kami di 5 negara dan kami berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi kami lebih lanjut," ujar Dmitriev.

Menurutnya hingga saat ini beberapa negara Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia sudah menyatakan minatnya untuk membeli vaksin Sputnik-V.

Beberapa kontrak juga telah diselesaikan.

Dia mencatat bahwa RDIF telah setuju untuk mengadakan uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19 di luar negeri dengan UEA, Arab Saudi dan negara bagian lain.

"Uji klinis tahap ketiga dari vaksin Rusia juga akan dilakukan di luar negeri.

Kami telah mencapai kesepakatan untuk mengadakan uji coba terkait vaksin Gamaleya (Lembaga Penelitian) dengan mitra kami dari UEA, Arab Saudi dan sejumlah negara bagian lainnya," ujarnya.

Bantuan kemanusiaan

Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) dan mitranya sedang mengerjakan program bantuan kemanusiaan untuk sejumlah negara berkembang, sehingga orang memiliki akses yang sama terhadap vaksin virus corona, kata Kirill Dmitriev dalam konferensi tersebut.

"Seperti yang kami pahami bahwa vaksinasi penduduk terhadap infeksi virus corona adalah masalah paling akut terutama bagi negara-negara termiskin," ujar Dmitriev.

RDIF dan mitranya sedang mengerjakan program bantuan kemanusiaan untuk sejumlah negara berkembang.

"Kami percaya bahwa masyarakat di seluruh dunia harus memiliki kesetaraan. akses terhadap vaksin, terlepas dari situasi keuangan, agama, tempat tinggal atau faktor lainnya," katanya.

WHO Catat 165 Kandidat Vaksin 

 Juru bicara WHO Tarik Jasarevic kepada awak media di Jenewa menerangkan, saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan otoritas kesehatan Rusia.

"Prakualifikasi vaksin mencakup tinjauan dan penilaian yang cermat atas semua data terkait keamanan dan kemanjuran," lanjut dia.

Vaksin Covid-19 yang diberi nama Sputnik V itu diciptakan oleh Institut Gamaleya berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan Rusia.

Berdasarkan catatan yang dikumpulkan WHO per 31 Juli, saat ini terdapat 165 kandidat vaksin virus corona yang dikembangkan di seluruh dunia.

Sebanyak 139 di antaranya masih dalam evaluasi pra-klinis, sementara 26 lainnya berada di fase penyuntikkan ke relawan manusia. Ada juga enam kandidat vaksin yang bahkan telah mencapai Fase 3, di mana saat ini tahapnya merupakan evaluasi klinis atas keampuhannya. Kanddiat dari Gamaleya, yang berada dalam 26 daftar disuntikkan ke manusia, dilaporkan masih dikategorikan ke fase pertama.

Kirill Dmitriev, Kepala Pendanaan Investasi Langsung Rusia menyatakan, mereka bakal menggelar Fase 3 pada Rabu(12/8/2020). Setelah itu mereka akan lanjut ke tahap produksi massal pada September, dengan 20 negara diklaim telah berada dalam antrean.

Sebagian dari artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Klaim Jadi Negara Pertama yang Ciptakan Vaksin Covid-19, Ini Kata WHO, Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2020/08/11/214739970/rusia-klaim-jadi-negara-pertama-yang-ciptakan-vaksin-covid-19-ini-kata?page=all#page2
Editor : Ardi Priyatno Utomo

Sebagaian dari artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Kenalkan Sputnik-V, Vaksin COVID-19 yang Diklaim Rusia Sudah 20 Negara Memesan

https://batam.tribunnews.com/2020/08/12/kenalkan-sputnik-v-vaksin-covid-19-yang-diklaim-rusia-sudah-20-negara-memesan

Editor: Azmi S

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved