Wawancara Ekslusif
Ketua Umum Hipmi Mardani H Maming Kunjungi Labuan Bajo, Berikan Stimulus Pariwisata
KETUA Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Mardani H. Maming melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar)
Penulis: Gecio Viana | Editor: Hasyim Ashari
Bagaimana melihat potensi pariwasata di Labuan Bajo dan Provinsi NTT pada umumnya?
Labuan Bajo memiliki kemampuan dan keunikan tersendiri dan tidak terdapat di daerah atau negara lainnya, salah satunya yakni satwa purbakala Komodo, orang berlomba-lomba datang mau melihat itu.
Yang perlu dilihat adalah perlu peningkatan fasilitasnya. Kalau hotel pihak swasta akan membangun dengan sendirinya.
Akan tetapi, kalau jalan, bandara, pelabuhan, ruang terbuka hijau tidak dibangun swasta, itu menjadi fungsi atau tugas pemerintah pusat hingga daerah, dan ini saya lihat telah dipersiapkan presiden.
Selain itu, dari 10 Destinasi Wisata Nusantara salah satunya adalah Labuan Bajo juga termasuk didalamnya, hanya perlu waktu.
Saya lihat ada perubahan di mana sudah ada pembangunan dari kementerian terkait di mana saat berkeliling Kota Labuan Bajo kita lihat pembangunan jalan, gorong-gorong atau drainase.
Bagaimana anda melihat potensi wisata NTT secara keseluruhan, apa yang harus dilakukan pemerintah untuk memaksimalkannya?
Saya lihat sudah luar biasa, apalagi ada hotel sekelas Ayana Resort di sini, kalau saya lihat dia berani membangun hotel dengan kapasitas 200 kamar yang ada di sini, dia pasti sudah membaca peluang industri pariwisata Labuan Bajo akan meningkat pesat, terlebih Labuan Bajo menjadi lokasi pertemuan G20 dan ASEAN Summit 2023, nah untuk promosi pariwisata sudah betul sekali.
Hanya yang saya sayangkan, jangan sampai pulau-pulau atau lainnya dikuasi asing. Boleh ada pihak asing tapi harus bekerja sama dengan pengusaha lokal atau pengusaha nasional.
Sektor wisata memiliki multiflier efect. Sejatinya ia menggerakkan sektor-sektor lainnya. Bagaimana yang anda lihat di Labuan Bajo?.
Kalau mau dilihat dalam skala kecil kita dapat melihat pulau Bali menyiapkan daerahnya menjadi kota wisata, dari saya kecil hingga saya lihat luar biasa dampaknya Kepada masyarakat Bali kalau kita ke Bali, tidak ada tempat yang tidak dijadikan tempat bisnis, bahkan hingga ke pelosok-pelosok. Ada yang jualan baju dan souvernir dan lainnya.
Kalau ditanya Labuan Bajo akan menjadi seperti apa, ya labuan Bajo akan menjadi Bali kedua.
Mungkin Labuan Bajo akan menjadi Bali kedua, kalau kita keluar negeri, orang tanya Indonesia mungkin tidak tahu, tapi kalau tanya Bali orang pasti tahu, siapa tahu, saat orang tanya, Labuan Bajo pun orang tahu.
13. Apakah sektor pariwisata bisa kembali menjadi sektor primadona untuk menopang perekonomian nasional, sementara saat pandemi, sektor ini yang paling terpukul? Apa yang harus dilakukan pemerintah pusat dibawah kepemimpinan Jokowi?
Menurut saya, Pemerintah Pusat sangat membantu, saya lihat di mana sama seperti negara lain, tengah berusaha untuk menemukan vaksin Covid-19 termasuk Indonesia, agar bisa hidup normal, bukan new normal saja, tapi karena saat kita ada vaksin sehingga kita kebal terhadap Covid-19, sehingga semua bisa kembali.
Dengan nanti adanya normal, Labuan Bajo kembali normal.
Sehingga kami datang ke Bali dan Labuan Bajo untuk memberikan kode kepada wisatawan domestik.
Kami bertemu 10 DPD Hipmi di sana dan melihat bahwa Bali sudah siap menyambut Pariwitasata di tengah pandemi Covid-19.
Kami pun ke Labuan Bajo, untuk memberikan sinyal bahwa kepada anggota HIPMI yang ingin berwisata ke Bali dan Labuan Bajo, bahwa pemerintahnya telah siap dan menerima wisatawan domestik
Sehingga semua kawan-kawan HIPMI se-Nusantara bisa dapat ke Bali dan Labuan Bajo untuk berwisata dengan mengedepankan protokol kesehatan. Saya rasa sangat aman sekali
Apakah ada dampak dari pandemi Covid-19 untuk usaha anda?
Saya juga terdampak Covid-19, karena usaha saya seperti PT Batulicin 69 yang bergerak di bidang tambang, kami di bidang energi, kami diuntungkan dengan hanya membayar bunga pinjaman saja, pokok tidak kita bayar, karena kita dibantu pemerintah dengan program relaksasi pinjaman, tapi bukan berarti kami tidak bayar, tahun depan akan dihitung dan kami akan bayar.
Apa motivasi dan pesan anda bagi pengusaha muda di Indonesia untuk berusaha di tengah pandemi Covid-19 ini?
Intinya sebagai pengusaha kalau kerja sesuatu di tengah pandemi Covid-19 yang dirasakan oleh seluruh dunia, untuk investasi yang tidak matang, atau dalam pengalaman kita, lebih bagus menahan diri untuk investasi dan menahan diri dengan usaha atau investasi yang ada.
Nanti setelah pandemi Covid-19 ini berakhir, barulah memulai atau memperluas bisnis atau investasi yang mau dilakukan. Kalau masa pandemi Covid-19 menurut saya jangan, apalagi bukan di pengalamannya, resikonya besar sekali.
Apa kontribusi lain dari Hipmi bagi Provinsi NTT?
Satu hal lagi, kita juga memberikan kesempatan kepada 1 putera daerah asal NTT, kami masukan dalam pengurus pusat sehingga dapat bekerja sama dengan kami, terkait memberikan informasi apa yang ada di Labuan Bajo dapat diinvestasikan di Labuan Bajo, mudah-mudahan pengusaha muda di Indonesia khususnya HIPMI dapat berinvestasi di khususnya di Labuan Bajo dengan adanya putera daerah NTT yang masuk dalam kepengurusan organisasi di pusat. (*)