Wawancara Ekslusif

Ketua Umum Hipmi Mardani H Maming Kunjungi Labuan Bajo, Berikan Stimulus Pariwisata

KETUA Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Mardani H. Maming melakukan kunjungan ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar)

Penulis: Gecio Viana | Editor: Hasyim Ashari
POS-KUPANG.COM
Mardani H Maming 

Kita bisa lihat seperti negara Singapura yang memiliki 50 ribu hektare kotanya, tapi punya 5 runway, di mana setiap jam banyak pesawat yang landing karena banyak runway.

Nah labuan Bajo bisa belajar dari Bali, sebelum rame, bandaranya harus dipersiapkan runway.

Sehingga saat semua infrastruktur sudah jadi serta hotel-hotel sudah dibangun.

Terlebih lagi, nilai jual yang tidak bisa dibeli adalah karena kita memiliki satwa purbakala Komodo yang masuk new 7 wonder dan hanya terdapat di sini, daya tarik ini yang sulit dibeli sama negara-negara lain.

Ini satu faktor keberuntungan yang dimiliki Indonesia yang tidak dimiliki negara manapun di dunia.

Bagaimana anda melihat peluang pengusaha lokal di Labuan Bajo?

Saya sampaikan, regulasi yang harus diperjelas, bahwa pengusaha lokal dilepas saja oleh pemerintah tanpa intervensi, maka pengusaha lokal akan kalah,

sehingga harus ada intervensi dari pemerintah pusat hingga daerah untuk mengajak pengusaha lokal maupun nasional serta investor internasional yang hadir di sini, sehingga mereka bersinergi dan bisa menjalankan roda pariwisata di Labuan Bajo.

Kalau pengusaha lokal dilepas, tidak mungkin kita bisa bersaing dengan pengusaha nasional atau internasional.

Sehingga harus ada kerja sama agar bersinergi, sama-sama hidup dan sejahtera, jika tidak maka akan ada ketimpangan sosial.

Apa lagi yang harus didorong agar warga dapat ambil bagian sektor pariwisata?

Di lain sisi, harus ada pengembangan sumber daya manusia (SDM) sehingga dapat menopang pariwisata dan warga pun dapat mengambil bagian.

Kenapa? Karena jangan sampai banyak hotel, vila atau resort dibangun di Labuan Bajo, tapi yang bekerja di sini bukan putera daerah.

Sehingga SDM harus dipersiapkan.

Harus ada sekolah perhotelan di sini, sehingga jika selesai sekolah dapat kesempatan bekerja di kampungnya sendiri. Kalau sudah ada, berarti sudah bagus dan hal ini harus dioptimalkan.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved