Kecelakaan maut di Tol Cipali
Telan 8 Korban Jiwa, Polisi Ungkap Dugaan Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Cipali
Kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipali menewaskan 8 orang. Namun penyebab pasti kecelakaan belum diketahui. Begini penjelasan polisi
"Ada dua kemungkinan. Yaitu, sopir (elf) mengantuk atau kecepatan terlalu tinggi," kata Kapolda.
Kendati demikian, pihak kepolisian saat ini masih mencari bukti-bukti melalui hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sehingga belum dapat dipastikan secara pasti penyebab kronologi kejadian kecelakaan maut tersebut.
Rudy mengatakan, anggota kepolisian masih mendalami penyebab pasti mobil Elf pindah jalur ke arah berlawanan hingga menewaskan seluruh penumpangnya.
"Kami sedang kaji kenapa mobil Elf ini bisa sampai menyeberang (ke jalur berlawanan)," kata Rudy.
Panik
Wanita berkerudung merah muda tampak panik di depan IGD RS Mitra Plumbon, Kabupaten Cirebon. Ia terlihat terburu-buru memasuki IGD kemudian keluar kembali secara tergesa-gesa.

Wanita itupun tampak menghampiri pria berjaket abu-abu yang berdiri di depan IGD RS Mitra Plumbon.
"Pak, namae langka, dadi kepriwe? (Pak, namanya tidak ada, jadi bagaimana?)," kata wanita tersebut.
Wanita itu merupakan keluarga korban kecelakaan maut di KM 184 Tol Cikampek - Palimanan (Cipali) dinihari kira-kira pukul 03.30 WIB.
Sementara pria yang diajak berbicara merupakan suaminya, Sobirin (32). Mereka datang ke RS Mitra Plumbon dari Desa Bersoleh, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Cirebon.
"Tadi pagi dapat kabar mertua saya kecelakaan pas mau pulang ke Tegal, namanya Rapiah (55), sekeluarga langsung berangkat naik travel ke sini," kata Sobirin.
Saat itu, istrinya masih bertanya kepada petugas sekuriti mengenai keberadaan Rapiah.
"Bapak dan ibu, tenang dulu, kalau namanya enggak ada berarti ada di RSUD Arjawinangun, karena para korban dievakuasi ke dua rumah sakit," ujar petugas sekuriti kepada Sobirin dan keluarganya.
Setelah diberi penjelasan tersebut, Sobirin dan keluarganya pun tampak bergegas menuju RSUD Arjawinangun.
Sobirin menyampaikan, Rapiah sendiri merupakan penjual pecel keliling di DKI Jakarta.
Menurut dia, mertuanya hendak pulang kampung untuk mengurus kartu ATM yang terblokir.
"Biasanya kalau pulang sama mertua laki-laki saya, tapi kali ini sendirian naik travel dari Pulogebang pada Minggu (9/8/2020) malam pukul 23.00 WIB," kata Sobirin.