News
WASPADA! WABAH Aneh Muncul di Afrika Timur, 1.000 Orang Lebih Tak Bisa Berhenti Tertawa Berhari-hari
Dunia kembali harus waspada. Setelah Virus Corona kini muncul wabah aneh di Afrika Timur. Banyak orang tak bisa berhenti tertawa berhari-hari
Mereka mungkin tertawa selama beberapa jam, bahkan berhari-hari, dan kemudian mengembangkan gejala lain seperti ruam, nyeri, dan pingsan.
Dalam waktu singkat, penyakit tertawa ini telah menyebar ke lebih dari 1.000 orang yang sebagian besar adalah pelajar.
Pada 18 April 1962, 14 sekolah di Tanganyika harus ditutup sementara ketika angka kejadian mencapai 60%.
Sejak itu, wabah ini dikenal dengan wabah tawa Tanganyika.
16 Hari Tertawa Terus
Epidemi tertawa dengan cepat menjadi topik hangat, menarik perhatian banyak ahli dan ilmuwan di seluruh dunia.
Menurut penelitian, sebagian besar kasus tawa ini bermula dari seseorang dengan gejala psikologis yang tidak normal, jatuh ke dalam keadaan tawa yang memicu kecemasan, menciptakan efek berantai, yang kemudian menyebar ke orang-orang di sekitarnya.
Secara bertahap, menyebar di lingkungan sekolah dan populasi terkait lainnya.
Gejala wabah tawa biasanya adalah tawa yang tidak dapat dihentikan, tawa hingga tangis, dan tawa biasanya berlangsung dari beberapa jam, bahkan selama 16 hari.
Akibatnya, pasien mungkin mengalami kegelisahan, kecemasan, gerakan tak henti-hentinya, terkadang disertai kekerasan dan pingsan karena terlalu lelah.
Ilmuwan Christian Hempelmann dari Texas A&M University (USA), yang pernah melakukan penelitian tentang epidemi di atas, berpendapat bahwa wabah tawa adalah kasus penyakit psikososial atau psikologis massal, yang mampu menyerang di lingkungan dengan stres tinggi, terutama di lingkungan sekolah, di mana siswa sering menghadapi banyak tekanan tentang studi, tugas, dan ujian.
Christian percaya bahwa wabah tawa Tanganyika adalah penyakit psikologis yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Objek yang terinfeksi biasanya adalah seorang pelajar, di bawah banyak tekanan belajar, mencari tawa sebagai cara untuk menghilangkan stres.
Namun pada kenyataannya, tertawa adalah cara pasien menampilkan ketidakpastian psikotik.
Epidemi ini menular di kalangan pelajar karena tekanan yang mereka miliki bersama.
Christian telah menghubungi kasus yang terjadi di Departemen Manajemen Mekanik (DMV) di kota Layafette, Indiana, AS.