News

WASPADA! WABAH Aneh Muncul di Afrika Timur, 1.000 Orang Lebih Tak Bisa Berhenti Tertawa Berhari-hari

Dunia kembali harus waspada. Setelah Virus Corona kini muncul wabah aneh di Afrika Timur. Banyak orang tak bisa berhenti tertawa berhari-hari

Editor: Adiana Ahmad
eva.vn
Sejumlah anak di Afrika Timur terjangkit wabah tertawa 

WASPADA! WABAH Aneh Muncul di Afrika Timur, 1.000 Orang Lebih Tak Bisa Berhenti Tertawa Berhari-hari

POS-KUPANG.COM - Sebuah kabar buruk untuk dunia. Setelah virus corona kini muncul wabah atau penyakit aneh di Afrika Timur.

Penderita penyakit tersebut tak berhenti tertawa berhari-hari. Bahkan ada yang tertawa sampai pingsan.

Meskipun sebenarnya mereka tidak menginginkannya. Gejala ini diikuti oleh sederet gejala aneh lainnya.
Tertawa sering kali mendatangkan kegembiraan dan kebahagiaan, terkadang juga menunjukkan kegembiraan atau terlalu marah, terlalu menyakitkan.

Tak Rela Namanya Digabungkan dengan Ayu Ting Ting, Nagita Slavina Sewot Raffi Ahmad Tertawa Puas

Namun, dalam sejarah, ada wabah yang disebut epidemi tertawa yang pernah membuat pusing para ilmuwan untuk menjelaskannya.

Lelucon ini tampaknya nyata di Tanzania, sebuah negara di Afrika Timur.

Semuanya dimulai pada 30 Januari 1962 di sekolah menengah khusus perempuan yang dikelola oleh para biarawati di desa Kashasha, di wilayah Kagera, Tanganyika (sekarang Tanzania).

Ada 3 siswi yang tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

Baca: Seperti Indonesia, Berikut Fakta Negara Afrika, Gabon yang Rayakan HUT Kemerdekaan pada 17 Agustus

Teka Teki Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Belum Terungkap, Sang Kekasih Tertawa Saat Pemakaman

wabah <a href='https://kupang.tribunnews.com/tag/tertawa' title='tertawa'>tertawa</a> 001

wabah tertawa 001
Seorang siswa yang terdampak wabah tertawa. Gejala pasien adalah dia tidak bisa berhenti tertawa, bahkan bisa tertawa sampai pingsan.
Awalnya orang-orang di sekitar mengira bahwa 3 siswi ini bersenang-senang, hanya tertawa sebentar akan berhenti tapi tidak.

Mereka tidak bisa menghentikan tawa mereka selama berjam-jam.

Ketiga siswi ini tertawa terbahak-bahak hingga pingsan karena kelelahan.

Tidak lama kemudian, penyakit tertawa menyebar ke banyak siswa lain di sekolah tersebut dan kemudian terus menyebar ke sekolah lain di desa sekitarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved