Memilih Lepas dari Indonesia, Timor Leste Terima Australia yang Berniat Kuasai Kekayaan Bumi Lorosae

Pemerintah meninggalkan Timor Leste yang saat itu masih bernama Timor Timur setelah sekitar 70 persen masyarakanya dinyatakan memilih menolak tawaran

Editor: Alfred Dama
tangkap layar
Pasukan Australia saat tiba di Bandara Dili tahun akhir tahun 1999 

Baca: Kisah WN Aljazair, Visa Habis Nekat Berenang dari Timor Leste ke Australia, Terdampar di NTT

Karena intervensi tersebut bahkan personel pertahanan Australia mendapat pujian.

Meski demikiann sebenarnya INTERFET hanyalah sebagian kecil dari kisah Australia dengan Timor-Leste.

INTERFET Australia ke Timor Leste
Setelah lebih dari 78% orang Timor memilih kemerdekaan dalam referendum pada 30 Agustus 1999, milisi paramiliter pro-Indonesia yang marah menanggapinya dengan kekerasan.

Secara sistematis, mereka meruntuhkan kota, membakar bangunan, dan menyerang serta membunuh orang.

Sekitar 1500 warga Timor diperkirakan tewas dalam kekerasan itu, puluhan ribu meninggalkan rumah mereka ke gunung-gunung, dan pasukan Indonesia memaksa lebih dari 300.000 orang melewati perbatasan darat ke Timor Barat.

Kemarahan internasional tersebut akhirnya memaksa pendirian INTERFET.

Australia - pemain kunci dalam keputusan untuk campur tangan - membalikkan satu dekade kebijakan luar negeri yang ambivalen yang lebih suka melupakan masalah Timor-Leste dan melangkah masuk.

Tidak ada pertanyaan bahwa INTERFET bekerja dengan baik.

Tetapi keputusan Australia untuk pergi ke Timor-Leste tidak hanya berprinsip ingin mengamankan kedaulatan negara tetangganya yang masih baru.

Perebutan Minyak di Timor Leste
Hanya dua bulan sebelum kemerdekaan penuh Timor-Leste dipulihkan, Australia menarik pengakuannya atas yurisdiksi Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan perselisihan batas laut.

Itu merupakan jenis diskusi yang tepat yang perlu dikumpulkan oleh Timor-Leste tentang cadangan minyak dan gas yang menguntungkan terkubur jauh di dalam Laut Timor.

Bebas dari pandangan adjudicator independen, Australia mengambil pendekatan bullish dalam negosiasi atas kekayaan minyak dan gas multi-miliar dolar Laut Timor.

Negosiasi menghasilkan beberapa perjanjian untuk menggunakan sumber daya, tetapi tidak ada batas permanen.

Australia ingin menghindari adanya batas karena mereka tahu mereka mengklaim sumber daya yang bukan haknya untuk diambil.

Halaman
1234
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved