Breaking News

Unggul Dokter Ahli, RSD Aeramo di Nagekeo 'Banjir' Rujukan dari Kabupaten Tetangga

Gebrakan perubahan dalam kepemimpinan pasangan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja kian terasa hasilnya

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Gordi Donofan
Direktur RSD Aeramo, drg. Emerentiana Reni Wahjuningsih, MHlth&IntDev; 

POS-KUPANG.COM | MBAY - Gebrakan perubahan dalam kepemimpinan pasangan Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do dan Wakil Bupati Marianus Waja kian terasa hasilnya. Memasuki tahun kedua, bidang kesehatan adalah salah satu yang paling menonjol, khususnya peningkatan pelayanan di RSD Aeramo.

Pembenahan manajemen, penyusunan Prosedur Operasi Standar (Standard Operation Prosedure), penyediaan ruang kelas dua, pembangunan gudang farmasi, penyediaan alat-alat kesehatan dan fasilitas lainnya serta penambahan dokter spesialis, menghantar RSD Aeramo lolos Akreditasi Dasar Tahun 2019.

Pertamina Layani Kebutuhan BBM Sesuai Kuota

Untuk memastikan hal ini, dr. Don, sang Bupati, juga telah mendorong kerja sama tripartit dengan RSUP dr. Sardjito dan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Kerja keras tersebut akhirnya kini mulai berbuah. Salah satu yang sangat meringankan beban masyarakat adalah tertanganinya berbagai tindakan medis yang menyebabkan menurunnya rujukan ke luar daerah.

Dinas Khawatir Siswa Salahgunakan Pulsa

Direktur RSD Aeramo, drg. Emerentiana Reni Wahjuningsih, MHlth&IntDev, mengungkapkan bahwa malahan sejak awal 2020 RSD Aeramo kebanjiran rujukan, terutama dari Bajawa dan Ende.

"Jumlah rujukan dari kabupaten tetangga sampai awal Agustus 2020 sudah mencapai angka 54 kasus,"beber drg. Reni Jumat (7/8/2020).

Ia menjelaskan rujukan masuk ke RSD Aeramo awalnya naik pada bulan Februari 2020, namun kemudian sempat turun kembali dalam beberapa bulan kemudian akibat wabah Covid-19.

Sejak Bulan Juli, memasuki masa normal baru (new normal), terlihat adanya tren yang, bahkan lebih tinggi dibanding masa prapandemi.

"Pada bulan Februari, tercatat 13 rujukan dari luar. Sedangkan selama Maret sampai Juni, menurun hingga rata-rata kurang dari 4 rujukan dan akhirnya pada Bulan Juli kembali tercatat 19 rujukan. Untuk di awal Agustus ini saja sudah ada 7 rujukan dari luar," ujarnya sambil merincikan data rujukan dengan penuh semangat.

Ia menyebutkan fakta tersebut sangat menggembirakan, selain karena menjadi salah satu pendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi sebenarnya menerima rujukan dari rumah sakit dengan kelas yang lebih tinggi betul-betul membakar semangatnya.

Kendati dalam kurun waktu yang sama, masih terdapat 23 kasus yang juga tetap harus dirujuk ke Ende, Bajawa dan Maumere karena beberapa alasan mendasar seperti belum adanya peralatan untuk CTscan yang memang belum boleh dimiliki, kecuali kalau sudah naik ke Kelas C.

"Untuk sementara, kita punya komposisi dokter spesialis yang lebih lengkap saat ini, juga beberapa peralatan kesehatan dengan kelas canggih seperti untuk THT, dan radiologi. Makanya sudah gemas, Saya, untuk selekasnya naik ke Kelas C Bulan September atau Oktober tahun ini juga,"ujarnya.

Katanya, berbagai syarat untuk naik kelas sudah dipenuhi. Di antaranya, 100 tempat tidur serta berbagai kelengkapan administratif yang dibutuhkan.

Tinggal selanjutnya menunggu visitasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nagekeo yang diharapkan bisa dilakukan dalam waktu dekat.

"Ibarat ibu hamil, untuk naik dari D ke C, rumah sakit kita tinggal tunggu partus saja," ujarnya.

Ia merasa optimis jika naik kelas maka alokasi dana transfer dari pusat (DAK) dan berbagai bentuk perhatian lainnya akan meningkat signifikan.

Ia memerincikan RSD Aeramo saat ini didukung 11 dokter umum, 29 bidan dan 83 perawat di samping ASN yang bertugas memperkuat dari sisi ketatausahaan.

Sementara dokter ahli berjumlah 10 orang, yang terdiri dari spesialis anestesi, patologi klinik, mata, bedah, kandungan, penyakit dalam, anak, mulut dan jiwa.

Jumlah tersebut belumlah cukup dan memacu untuk bekerja ekstra.

Dokter gigi yang melepas jabatan fungsional karena mengemban tugas baru sebagai pejabat struktural selevel kepala bidang itu mengaku terbiasa dengan gaya kepemimpinan bupati yang selalu mengejar-ngejar target.

Ia bahkan merasa perlu sekali untuk selalu dilecuti dengan gaya kerja atasannya itu yang tidak suka jika staf menyerah dan putus asa pada kondisi keterbatasan.

Karena kebanjiran rujukan dari luar, maka RSD Aeramo akhir-akhir ini sering kewalahan obat-obatan dan bahan makanan.

Sementara penyesuaian penganggaran masih membutuhkan waktu, akibatnya harus ditutup dengan pinjaman sementara dari sana-sini dan hal itu bukan hal baru baginya.

Namun demikian, tantangan masih akan terus ada. Kebutuhan yang ada di depan mata adalah soal kenyamanan dan kecukupan pasokan listrik.

Kebakaran yang sudah terjadi lebih dari sekali menjadi peringatan keras agar instalasi listrik segera dibenahi secara total.

Ia mengatakan perkiraan anggaran untuk pekerjaan ini sekurang-kurangnya sebesar 2,6 Miliar. Diharapkan agar dapat segera dibiayai dari pos Dana Insentif Daerah Tambahan yang diperoleh berkat keberhasilan Pemerintah Kabupaten Nagekeo dalam Penanganan Pandemi Covid-19.

Lepas dari itu pula, sebagian anggaran tersebut juga kiranya bisa dialokasikan untuk membangun pagar tembok keliling yang saat ini diupayakan dengan batang kayu reog dan kawat seadanya

Perjuangan drg. Reni nampaknya masih jauh panjang ke depan. Tidak hanya naik ke Kelas C, Bupati Nagekeo meminta Tim Kajian Fakultas Kedokteran UGM untuk memproyeksikan RSD Aeramo sampai ke Kelas B dengan ketersediaan tempat tidur sebanyak 300 unit.

Namun, menurutnya masyarakat Nagekeo wajar berbesar hati karena saat inipun Nagekeo sudah memiliki spesialis yang seyogyanya hanya ada pada rumah sakit kelas B tersebut, yakni dokter ahli penyakit mulut dan dokter ahli jiwa.

"Kita luar biasa berbangga sudah memiliki dua dokter ahli yang seharusnya hanya ada di rumah sakit kelas B, lho,"tegasnya.

Ia mengatakan berkat pendampingan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi NTT penerapan BLUD sudah akan efektif pada Januari 2021 yang akan datang.

Ia menyatakan berita gembira lainnya adalah dalam waktu dekat manajemen RSD Aeramo segera mengembangkan SIMRS, yang memungkinkan pasien untuk booking nomor antrian secara daring dari mana saja, tidak perlu datang lebih dahulu ke rumah sakit.

Ia bertekad untuk kantongi akreditasi paripurna di akhir tahun 2023 nanti.

Ia berharap dukungan dari semua pihak untuk mendorong dan mendukung upaya tersebut demi terciptanya pelayanan prima kepada seluruh masyarakat Nagekeo. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved