Ini Pesan Danrem 161/WS Buat Personel Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif RK 744/SYB
Yonif Raider Khusus 744/SYB mengemban tugas sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur terhitung, Jumat (7/8/2020) menggantikan Yonif Raider 142/KJ
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM| ATAMBUA - Yonif Raider Khusus 744/SYB mengemban tugas sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur terhitung, Jumat (7/8/2020) menggantikan Yonif Raider 142/KJ asal Provinsi Jambi.
Yonif Riadersus 744/SYB merupakan satuan organik yang bermarkas di Tobir, Kabupaten Belu, NTT dibawah Komando Kodam IX/Udayana. Jumlah personel yang ditugaskan dalam operasi Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur ini sebanyak 400 orang.
Upacara penerimaan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur ini bertempat di Mako Yonif RK 744/SYB, Tobir Desa Manleten, Kecamatan Tastim, Kabupaten Belu, Jumat (7/8/2020).
• Pembangunan Geopark di Pulau Rinca Lahir Dari Sebuah Perencanaan Besar
Kasi Intel Korem 161/Wira Sakti, Letkol (Inf) Abdul Mufaher bertindak senagai Inspektur upacara peneriman tersebut. Turut hadir dalam acara itu, Danbrigif 21/Komodo, Dandim 1605/Belu, Asisten III Setda Belu, Perwira perwakilan Polres Belu, Camat Tastim, Kades Manleten, pimpinan unsur Forkopimda Belu serta tokoh agama.
Pasi Intel Letkol Mufaher dalam amanat Danrem 161/WS Brigjen TNI Samuel Petrus Hehakaya menyampaikan, sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur dapat melaksanakan tugas dengan penuh semangat pengabdian, tanggung jawab dan loyalitas yang tinggi.
• Jelang HUT Kemerdekaan, Taman Renungan Bung Karno Ende Sepi, Museum Tenun Ikat Sedikit Berbeda
"Sebagai Satgas yang menggantikan Yonif Raider 142/KJ di Sektor Timur, saya perintahkan kepada seluruh prajurit yang bergabung dalam Satgas Pamtas RI-RDTL agar melaksanakan tugas secara optimal," tegas Mufaher.
Katanya, sesuai kebijakan pimpinan TNI, tugas operasi pengamanan perbatasan RI-RDTL dilaksanakan selama 9 bulan waktu efektif di daerah operasi.
Satgas Pamtas melaksanakan sebagian tugas TNI dalam menegakkan kedaulatan Bangsa dan Negara, menjaga keutuhan wilayah NKRI dan melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
Menurut Mufaher, ada beberapa persoalan yang masih sering terjadi di perbatasan RI-RDTL diantaranya peredaran senjata gelap, penyelundupan dan perlintasan batas secara ilegal. Selain itu, di beberapa perbatasan juga masih ada wilayah sengketa tapal batas yang perlu pembinaan dan pengawasan secara khusus.
"Perbatasan RI-RDTL itu sebagai garda terdepan sehingga harus menjadi cermin kepribadian bangsa," pesan Mufaher.
Dihimbau kepada prajurit agar memberikan teladan bagi masyarakat sekitar perbatasan sehingga masyarakat tergugah untuk ikut menjaga tapal batas Indonesia.
Kepada prajurit ditekankan agar segera mempelajari karakteristik medan, budaya, adat istiadat, situasi dan kondisi daerah. Melaksanakan tugas dengan baik sesuai protap dan ketentuan yang berlaku.
"Kuasai tugas dan tanggung jawab serta terapkan prosedur pengamanan pelintas batas dan cara penanganannya melalui kerjasama yang baik dengan kantor dan dinas instansi terkait di tempat tersebut," pinta Mufaher.
Ditemui wartawan usia upacara, Mufaher menambahkan, sesuai dengan pesan Danrem 161/WS, perbatasan negara kita dijaga bersama-sama. Menjaga kondusifitas secara profesional, dan berharap tidak ada gesekan antar negara selama melaksanakan tugas operasi pengamanan perbatasan selama sembilan bulan berjalan.
"Saling kerjasama, koordinasi baik dengan seluruh unsur elemen, lintas sektor. Selama sembilan bulan bertugas laksanakan tugas dengan baik," ucap Mufaher. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)