News

Tontonan Menarik, Sidang DPRD Sumba Timur Nyaris Ricuh, Beruntung tak Saling Bogem, Ini Penyebabnya

Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumba Timur, Ayub Tay Paranda mengatakan, sidang yang sempat ricuh akibat ada fraksi yang meminta voting.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/Oby Lewanmeru
Suasana di ruang sidang utama DPRD Sumba Timur setelah sidang diskor, Rabu (5/8/2020). 

 Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oby Lewanmeru

POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Ketua Fraksi Golkar DPRD Sumba Timur, Ayub Tay Paranda mengatakan, sidang yang sempat ricuh akibat ada fraksi yang meminta voting.

Sementara Fraksi Partai Golkar tegas menolak voting. Ia mengatakan hal itu, sesaat sebelum meninggalkan Gedung DPRD Sumba Timur, Rabu (5/8/2020).

Menurut Ayub, Fraksi Partai Golkar secara tegas menolak dilakukannya voting.

"Sikap kami Fraksi Partai Golkar tolak voting. Kita bukan pada posisi kebuntuan melakukan sidang, tetapi ada salah penafsiran sebuah ketentuan yang ada," kata Ayub.

Dia menjelaskan, apabila kasus yang dihadapi Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq dan ada masyarakat melaporkan ke Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumba Timur, maka kondisi tersebut diakui.

"Posisi kasusnya Ketua DPRD kita akui ada BK, silakan berjalan di BK tetapi jangan dahului sebuah keputusan. Sebab, proses sidang sesungguhnya harus tetap ada," katanya.

Dikatakan, ada fraksi yang menginginkan agar voting namun Fraksi Partai Golkar tetap menolak karena apapun yang dilakukan harus merujuk pada tata tertib dewan.

"Kalau pemahaman kita beda tentang aturan yang ada ini, maka panggil orang yang rancang aturan ini agar kita pahami," katanya.

Terkait ada empat Fraksi di DPRD Sumba Timur yang menyatakan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRD Sumba Timur, Ali Oemar Fadaq dan meminta Ali Fadaq tidak boleh memimpin sidang, Ayub mengatakan, kalau sikap agar ketiga pemimpin bergantian memimpin sidang maka hal itu bisa diterima Fraksi Partai Golkar dan itu lumrah.

"Lumrah ketua dan wakil ketua bergantian pimpin sidang. Sidang ini harus tetap jalan. Kalau tidak berjalan maka agenda-agenda DPRD bisa tertunda," ujarnya.

Ayub mengatakan, jika kondisi itu terus berlanjut, maka dirinya menilai DPRD Sumba Timur mengorbankan rakyat.

"Kita korbankan rakyat ini. Saya sebagai Ketua Fraksi, mari kita lihat dari sisi aturan dan bukan soal siapa fraksi besar atau kecil," ujarnya.

Anggota DPRD Sumba Timur dari Fraksi Partai NasDem, Umbu Yanto Diki Dongga,S.H saat ditemui di Ruang Sidang utama DPRD Sumba Timur, menginginkan semua pihak mengitu tata tertib.

"Kami dari Fraksi Partai NasDem tetap berpatokan atau berpijak pada tata tertib (tatib) DPRD . Baik tentang pimpinan DPRD maupun tentang pengambilan keputusan," ujar Umbu Yanto.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved