Keluarga Korban Penikaman di Desa Nifukani Desak Pihak Kepolisian Segera Tangkap Pelaku

pihak kepolisian untuk secepatnya menangkap pelaku sehingga bisa diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

Penulis: Dion Kota | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Nampak perwakilan keluarga almarhum Omris Selan, Okto Nabuasa dan Kornelis Nabuasa 

Keluarga Korban Penikaman Di Desa Nifukani Desak Pihak Kepolisian Segera Tangkap Pelaku

POS-KUPANG.COM | SOE - Hingga saat ini, Apris Talan, pelaku penikaman terhadap Omris Selan, warga Desa Nifukani, Kecamatan Amanuban Barat yang menyebab korban meninggal dunia masih buron. Pihak keluarga mendesak pihak kepolisian untuk secepatnya menangkap pelaku sehingga bisa diproses sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Kami dari pihak keluarga sudah menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian. Kami berharap pihak kepolisian bisa secepatnya menangkap pelaku sehingga proses hukum terhadap pelaku bisa berjalan. Kami dari pihak keluarga berharap nantinya apa bila pelaku tertangkap akan diganjar dengan hukum yang setimpal dengan perbuatannya," ungkap perwakilan keluarga, Okto Nabuasa dan Kornelis Nabuasa, Selasa (4/8/2020) di rumah duka.

Jenazah korban sendiri hari ini sudah dimakamkan. Kepergian korban menjadi kehilangan besar bagi keluarga.

Pasalnya tahun 2004 silam kejadian serupa juga menimpah keluarga korban. Kakak kandung korban Amper Selan meninggal dunia usai ditikam oleh orang tak dikenal di sebuah pesta yang berlangsung di Desa Nusa.

"Kalau mau jujur kami pihak keluarga belum bisa menerim kejadian ini. Kami masih merasa sakit dengan kejadian menimpah anak kami ini. Oleh sebab itu, kami sangat berharap pihak kepolisian bisa segera membekuk pelaku," ujar keduanya.

Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Hendricka Bahtera mengaku, hingga saat ini pihaknya masih terus melakukan perburuan terhadap pelaku. Anggota Buser telah di sebar ke beberapa titik yang diduga sebagai lokasi persembunyian pelaku.

"Kita masih terus melancak keberadaan pelaku. Anggota sudah kita sebar ke beberapa titik yang diduga sebagai tempat persembunyian pelaku," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Omris Selan, warga Desa Nifukani, Kecamatan Amanuban Barat anggota perguruan silat IKS tewas usai dihujani tiga tikam menggunakan pisau oleh pelaku Apris Talan Anggota Perguruan sikat PSHT. Korban ditikam pada bagian perut, dada dan punggu hingga tewas.

Saksi mata, Adi Nomleni yang ditemui POS-KUPANG. COM, Senin (3/8/2020) di rumah duka menceritakan, Minggu (2/8/2020) sekitar pukul 14.00 Wita korban sedang duduk-duduk bersama teman-temannya termaksud saksi di deker di Desa Nifukani.

Tak lama kemudian, pelaku datang sendirian dalam keadaan mabuk menawar korban untuk duel. Pelaku meminta duel dengan menggunakan senjata tajam tetapi ditolak korban dengan alasan dirinya juga sedang mabuk.

DUH, Sarwendah Keserempet Motor Hingga Tersungkur di Tanah, Ruben Onsu Histeris,Pemotor yang Marah

Lantik Tiga Direktur, Wali Kota Minta Direksi PD Pasar Kota Kupang Buat Terobosan Baru

Siswa Siswi SMKN I Kota Waikabubak Inginkan Kembali KBM Tatap Muka

Disparekraf NTT Launching Gerakan Dukung Pariwisata NTT dalam Anugerah Pesona Indonesia 2020

Mendengar penolakan korban, pelaku kembali ke rumahnya mengajak empat orang temannya Ito Talan, Polce Bana, Omri Tanono dan Wido Tanono. (Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved