News
Gubernur Viktor Lantik 16 Pejabat Eselon II, Kepala Dinas Kesehatan NTT 'Lengser', Ini Penggantinya
Birokrasi merupakan aset utama. Apabila birokrasi gagal dalam mendesain, berpikir dan bertindak, maka provinsi ini juga gagal dalam tumbuh
Penulis: Ryan Nong | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Ryan Nong
POS KUPANG, COM, KUPANG - Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskoadat mengambil sumpah dan melantik 16 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.
Upacara pengukuhan dan pengambilan sumpah jabatan para pejabat berlangsung di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT, Senin (3/8).
Kepada para pejabat yang dilantik, Gubernur Viktor berpesan untuk bekerja cepat dan tangguh serta harus memiliki inovasi dalam mewujudkan perubahan pembangunan di NTT.
Ia juga mengingatkan para pejabat agar dapat membentuk tim kerja birokrasi yang solid dalam rangka itu.
"Bapak dan ibu dilantik dengan jabatan yang ada ini maka kita dituntut untuk bekerja cepat dan tangguh di lapangan layaknya sebuah mesin. Harus bisa adaptasi dan juga mampu menghasilkan inovasi yang hebat. Jangan terjebak dengan cara kerja dan pola pikir yang lama," ujarnya.
Mantan anggota DPR RI dari Partai NasDem ini mengatakan, jika ingin membuat atau mencapai perubahan besar bagi Provinsi NTT, maka setiap pekerjaan yang dilakukan harus dikerjakan oleh tim yang solid.
"Ini tidak bisa dikerjakan oleh orang biasa. Dalam birokrasi ini harus diisi orang hebat dan luar biasa untuk melakukan hal-hal besar," tandas Gubernur Viktor.
Hal tersebut, lanjutnya, bukanlah pekerjaan yang mudah karena memakai tolak ukur berdasarkan kinerja. Gubernur Viktor mengatakan, birokrasi merupakan aset utama provinsi.
Karenanya apabila birokrasi gagal dalam mendesain, berpikir dan bertindak, maka provinsi ini juga gagal dalam tumbuh dan berkembang.
"Maka dari itu pelayanan birokrasi pun harus lebih baik bagi masyarakat, apalagi sekarang semua dituntut dengan kecepatan dan kecerdasan serta hati yang tulus," tegas Gubernur Viktor.
Ia juga meminta agar penanganan masalah di lapangan harus diatasi dengan cara perencanaan dan desain yang lebih maksimal.
Contoh konkrit permasalahan yang saat ini dihadapi NTT seperti angka stunting yang tinggi serta tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Tanggung jawab kita besar untuk rakyat. Maka dari itu harus kerja keras karena apa yang kita lakukan semua ini untuk kepentingan rakyat," ujarnya. *
Pejabat yang Dilantik