Breaking News

Memacu Eksport Komoditi Pertanian dari Flores, Karantina Ende Sosialisasi ke Pedagang

petani dan pemerintah daerah diharapkan memanfaatkan peluang ekspor dilakukan dari Pulau Flores, tak perlu dari Surabaya,Jawa Timur.

Penulis: Eugenius Moa | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EGINIUS MO'A
Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo (tengah) memperlihatkan plakat yang diserahkan Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Ende, Drh.Yulius Umbu Hungar (kanan), Kepala Bea Cukai Maumere (kiri), Selasa (28/77/2020) siang di Hotel Sylvia Maumere. 

Memacu Eksport Komoditi Pertanian dari  Flores, Karantina Ende  Sosialisasi ke Pedagang 

POS-KUPANG.COM|MAUMERE---Potensi pertanian  yang menjanjikan  di pasar  ekspor dan nilai tambah  lebih besar  bagi produsen  mendorong Stasiun Karantina Pertanian Kelas II  Ende  mengelar sosialiasi potensi dan peluang ekspor komoditas pertanian dan sosialisasi UU Nomor  21 Tahun  2019, Selasa  (28/7/2020)  di Maumere.

Pedagang  hasil  bumi, petani dan pemerintah daerah  diharapkan memanfaatkan peluang ekspor  dilakukan dari Pulau Flores, tak perlu  dari  Surabaya,Jawa  Timur.

“Kami koordinasi dan sosialisasi dengan  Pemda untuk memacu ekspor langsung dari  Flores.  Potensi pertanian beraneka  ragam, kopi, kakao, vanili, cengkeh, mente dan kopra,” kata  Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas II  Ende, Drh.Yulius Umbu Hungar, Selasa siang di Hotel  Sylvia Maumere.  

Umbu Hungar  mengungkapkan hambatan  pelabuhan yang belum memadai disandari  kapal besar dan orientasi pelaku usaha  masih di pasar  domestik.

“Mereka selama  ini bermain  di pasar domestik. Padahal dengan ekspor,  nilai tambah  lebih tinggi.  Harga di petani  lebih tinggi dan pengusaha  diberi insentif, PPn nol persen. Sedangkan  jual  di  pasar domestik dikenai pajak  10 persen dari nilai jual barang,”  ujar Umbu Hungar.

Namu  ia mengingatkan  ketika  pelaku  usaha  terjun di pasar ekspor, kontinuitas produksi dijaga .kualitas  memenuhi standar internasional.  

Bupati  Sikka, Fransiskus  Roberto Diogo, mengingatkan pentingnya  pedagang mengelola usahanya membeli barang bagus dari produsen dan menjual hasil yang bagus  kelak mendapatkan harga yang bagus pula.

Kondisi terkini, konsumen  barang eksport  sangat cermat dalam  pilihan kualitas.  Konsumen hanya membeli  produk yang telah tersertifikasi.

Kebakaran Hutan, Polisi dan KPH Kabupaten Sikka Sosialisasi di Egon Buluk

Buruan ! Laboratorium Klinik Prodia Kupang Beri Keringanan Biaya GMC 20 % Bagi Seluruh Masyarakat

“Pedagang jangan terima terima komoditi   yang bermasalah. Harus dipastikan produknya nomor satu, bebas  dari segala macam masalah. Barang jelek akan ketahuan,”tandas  Roby, sapaan  Fransiskus  Roberto.

Ia  mengatakan, karantina bukan untuk menyulitkan  tetapi untuk kebaikan.  Negara  akan terus mendukung ekspor  komoditas yang makin bagus dan  kualitas. (laporan wartawan POS0-KUPANG.COM, Euginius  Mo’a).

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved