Kenakan Pakaian Adat Dayak Saat Kerja Ganjar Pranowo Dipuji Oleh Netizen, Ini Fotonya Ganteng Banget

Kenakan Pakaian Adat Dayak Saat Kerja Ganjar Pranowo Dipuji Oleh Netizen, Ini Fotonya Ganteng Banget

Editor: maria anitoda
tribunnews.com
Kenakan Pakaian Adat Dayak Saat Kerja Ganjar Pranowo Dipuji Oleh Netizen, Ini Fotonya Ganteng Banget 

Selanjutnya, baju mirip rompi tersebut adalah besunung atau baju perang.

Pilkada Sabu Raijua, Partai Demokrat Usung Adik Wali Kota Kupang, Ini Pesan Jefri Riwu Kore

Astaga, Pengendara Motor Anak di Bawah Umur Ini Cabut Nyawa Gaspar Jemadi di Jalan, Ini Kronologinya

Waduh! Betrand Peto Sering Menangis Ketakutan Setiap Malam Ruben Onsu Kaget Ternyata Ini Penyebabnya

Makin Panas, Kini Eric Iskandar Ungkap Fakta Baru Richard Kyle yang Nekat Lakukan Ini Padanya, Apa?

Amerika Gentar,Rusia Punya Dua Senjata Mematikan,Jangkauan Tak Terbatas Bisa Kiamat Negeri Paman Sam

Oleh Suku Kenyah, besunung biasanya dibuat dari kulit binatang seperti beruang, kancil, harimau, macan, maupun kambing, yang cenderung sulit ditembus mandau saat tengah berperang.

Besunung selain sebagai pakaian perang juga kerap digunakan dalam rapat maupun saat upacara adat.

Selain besunung, Ganjar Pranowo juga mengenakan avet atau cawat dan tabit, yakni kain untuk melindungi tubuh bagian bawah sekaligus sebagai alas duduk.

Di daerah asalnya, pakaian ini langsung dikenakan di tubuh tetapi Ganjar Pranowo memilih menggunakan manset dan celana panjang hitam demi alasan kenyamanan.

Demi melengkapi penampilannya, Ganjar Pranowo membawa baing atau mandau, yakni senjata tradisional Suku Kenyah yang biasa dibawa untuk melindungi diri.

Mandau asli tersebut dibeli Ganjar Pranowo seperangkat dengan busananya.

Meski mengenakan baju adat, Ganjar Pranowo tidak melupakan tanda pengenal dan pin “Tetep Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” (Tetap Tidak Korupsi, Tidak Berbohong) sebagai identitas sebagai bagian dari Pemprov Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo pun mengaku bangga mengenakan baju adat Suku Kenyah itu.

Menurutnya, ini adalah langkah sederhana yang bisa merawat rasa ke-Indonesiaan sekaligus untuk memberi contoh kepada masyarakat.

Ia juga mengaku tidak sembarangan membeli baju adat, sebab ia lebih memilih pesan langsung dari asalnya.

“Saya beli, saya pesan langsung dari Kalimantan (Timur). Untuk apa? Untuk ke-Indonesiaan kita.

Kita menghargai, kita menghormati dan bajunya bagus dari kayu, manik-maniknya bagus.

Saya punya koleksi baju adat dari seluruh Indonesia,” kata Ganjar Pranowo saat menjadi narasumber di sebuah diskusi secara virtual.

Ada juga netizen yang langsung memuji Gnajar Pranowo:

Halaman
1234
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved