Dampak Covid-19 Mahasiswa Undana Protes Uang Kuliah
Mahasiswa Universitas Nusa Cendana ( Undana) Kupang melakukan demonstrasi, Kamis (23/7/2020)
"Mahasiswa Bidikmisi leting 16, waktu masuk dapat bidikmisi dan regis awal tapi hingga sekarang uangnya tidak dikembalikan. Padahal ada perjanjian bahwa setelah wisuda maka uang itu dikembalikan," ungkapnya.
Mahasiswa peserta aksi tidak diperkenankan masuk ke dalam lingkungan kampus Undana. Mereka tertahan di gebang masuk.
Pihak keamanan kampus termasuk anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) melarang pendemo masuk kampus yang kini berstatus BLUD.
Pendemo sempat bersitegang sebelum perwakilan mereka diizinkan untuk melakukan negosiasi dengan pihak kampus di Kantor Rektorat. Sebanyak lima perwakilan pendemo, termasuk Ketua BEM Fisip yang juga bertindak selaku koordinator umum menemui pihak kampus.
Proses negosiasi berlangsung lama. Para pendemo yang berada di gerbang, mencoba memaksa untuk masuk. Mereka bersitegang dengan pihak keamanan kampus yang siaga di gerbang.
Mereka mempermasalahkan mereka yang tidak diizinkan masuk ke wilayah kampus sementara ada mahasiswa yang lain bebas masuk ke wilayah kampus.
Padahal berdasarkan pernyataan pihak kampus, ada penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk masuk ke wilayah kampus pasca beberapa pekerja di Undana dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu kalu.
Sementara itu, Polres Kupang Kota mengerahkan 57 personel untuk mengawal aksi demonstrasi mahasiswa Undana. Hal ini dikatakan Kapolres Kupang Kota AKBP Satria Binti Perdana Tarung melalui Koordinator Pengawal Aksi Demo Polres Kupang Kota Wempi Werner.
Menurutnya, personel melakukan pengawalan terhadap aksi tersebut sesuai protab dan aturan yang berlaku. Wempi menjelaskan, sesuai dengan permitaan para Mahasiswa kepada pihak Polres Kupang Kota bahwa, demo ini dilaksanakan hingga pukul 18.00 Wita. Oleh karena itu, pihaknya akan mengawal aksi tersebut hingga waktu yang ditentukan.
Polres Kupang Kota, kata Wempi mengawal aksi demo para mahasiswa Undana untuk mencegah terjadinya konfrontasi.
"Kita saling menghargai saja sesuai protokol. Kalau mereka menyampaikan aspirasinya sesuai protokol sesuai aturan, yah artinya kita mengawal. Kita upayakan supaya tidak terjadi konfrontasi," ujar Wempi. (hh/cr5/cr6)
