Mengerikan, Harga Bensin Eceran di Lembata Tembus Rp 50 Ribu Per Botol
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak ( BBM) di Kota Lewoleba Kabupaten Lembata mencapai titik puncak pada Selasa (21/7/2020)
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak ( BBM) di Kota Lewoleba Kabupaten Lembata mencapai titik puncak pada Selasa (21/7/2020). Harga BBM jenis Premium dan Pertalite yang dijual eceran bisa mencapai Rp 50 ribu untuk per botol.
Kondisi ini lebih parah dari hari sebelumnya yang dijual eceran Rp 40 ribu per botol. Warga pun kian sulit mendapatkan bahan bakar dan masih ada pengecer yang menaikan harga jual eceran secara tak wajar.
Antrean panjang ratusan kendaraan roda dua dan roda empat masih terjadi di SPBU Kompak Lamahora yang dikelola PT Hikam sejak pagi hari. Antrean ini juga menyebabkan kemacetan yang parah hingga membuat pengendara lainnya sulit melintas.
• Menjelang Akhir Masa Tugas, 400 Personel Satgas Pamtas Yonif R 142/KJ Lakukan Rapid Test
Kapolres Lembata AKBP Yoce Marten melalui Kasat Reskrim Iptu Komang Sukamara mengakui sampai hari ini belum ada warga yang datang melapor perihal kenaikan harga BBM yang melonjak drastis tersebut.
Sukamara menerangkan sementara pihak kepolisian dari satuan sabhara dan satlantas masih melakukan pengamanan saat kemacetan lalu lintas di lokasi antrean di Lamahora.
• Tak Tinggal Diam, Huawei Dijegal AS,Inggris,Uni Eropa,China Balas Dendam ke Nokia dan Sony Ericsson
Menurut dia, sebaiknya pihak SPBU Lamahora mengutamakan pelayanan kepada warga yang betul-betul membutuhkan bahan bakar daripada mendahulukan para pengecer.
"Jangan sampai nanti malah pengecer dilayani dan bensinnya sudah habis," ungkapnya saat dihubungi, Selasa (21/7/2020).
Lanjut Komang, penertiban itu harus dilakukan oleh pihak SPBU sendiri. Kalau banyak pengecer justru yang dilayani maka dampaknya banyak pengguna kendaraan roda dua dan roda empat tidak mendapatkan jatah minyak.
Humas SPBU Kompak PT. Hikam Lembata, Alfian Lamaberaf mengutarakan beberapa alasan yang sebabkan kelangkaan BBM di Lembata.
Kelangkaan BBM yang menyebabkan antrean panjang terjadi dalam satu pekan terakhir di Lembata, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik internal transportir, persediaan di depot Larantuka dan perilaku pengecer.
Menurut Alfian, kendala pertama adalah kapal pengangkut yang selama ini hanya bisa mengangkut paling banyak 40 kilo liter (KL) dan harus beroperasi setiap hari, sehingga jika terjadi kerusakan akan sangat mengganggu persediaan.
Seperti yang dialami pihaknya dalam dua minggu terakhir, kapal pengangkut BBM milik PT Hikam mengalami dua kali kerusakan sehingga BBM menjadi langka.
Selain itu, menurut Alfian, kelangkaan yang menyebabkan harga BBM jenis premium dan pertalite yang dijual pengecer mencapai 40 ribu per setengah botol jenis Aqua dua hari terakhir ini juga disebabkan karena persediaan (stock) di Depot Larantuka menipis.
Sementara soal perilaku pengecer, Alfian menyebutkan, ada kecenderungan pihak pengecer yang seharusnya tidak boleh menjual BBM subsidi mengantre berulang kali kemudian dijual dengan harga melambung.
Terhadap tiga masalah ini, Alfian menegaskan pihak PT Hikam sudah berupaya untuk melakukan kontrak dengan kapal mini tanker Sembilan Pilar sejak delapan bulan lalu dengan kapasitas 350 KL.