Mengerikan, Harga Bensin Eceran di Lembata Tembus Rp 50 Ribu Per Botol
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak ( BBM) di Kota Lewoleba Kabupaten Lembata mencapai titik puncak pada Selasa (21/7/2020)
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
Namun karena belum mendapat izin maka kapal mini tanker ini belum bisa beroperasi mengangkut langsung dari Depot Maumere.
Sementara terkait stok BBM di depot Larantuka yang menipis, dikatakan Alfian bahwa hal ini dipengaruhi oleh kebijakan penyesuaian kuota yang dilakukan Pertamina sehingga ikut mempengaruhi persediaan.
Sedangkan terkait perilaku pengecer, Alfian berharap agar pihak berwenang bisa membantu PT. Hikam untuk menertibkan pengecer yang mengantri untuk menjual kembali BBM subsidi, seperti Solar dan premium.
Sementara itu, Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata, Paskalis Ola Tapobali mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Patra Niaga dan Pertamina.
"Saya sudah berkoordinasi dengan pihak Pertamina, kemarin, tadi dan sudah melaporkan kepada Pak Bupati dan malahan Pak Bupati juga sudah berkoordinasi dengan Patra Niaga dan Pertamina," ujar Paskalis ketika dihubungi wartawan.
Dia menjelaskan setelah koordinasi itu dilakukan, masalah utama dari kelangkaan ini akibat terjadi penyesuaian kuota dari Pertamina ke wilayah-wilayah di NTT, termasuk Lembata.
Penyesuain ini menurut Paskalis, dilakukan setelah dilakukan evaluasi internal oleh pihak Pertamina dan diketahui terjadi over kuota terutama BBM jenis solar pada periode lalu yakni akhir Desember 2019.
Dikatakan Paskalis, over kuota ini tidak dibenarkan secara aturan sehingga dilakukan penyesuaian kembali.
"Soal premium, stok dari Maumere ke Larantuka berkurang, mungkin karena penyesuaian kuota. Informasi yang kita terima demikian", pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)