News
Sepekan BBM Langka di Kota Lewoleba-Lembata, Harga Eceran Melonjak Drastis, Ini Penyebabnya
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali terjadi di Kota Lewoleba Kabupaten Lembata kurang lebih sepekan terakhir.
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com Richo Wawo
POS KUPANG, COM, LEWOLEBA - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) kembali terjadi di Kota Lewoleba Kabupaten Lembata kurang lebih sepekan terakhir.
Antrean panjang kendaraan roda dua dan roda empat terjadi setiap hari di depan Agen Pengisian Minyak dan Solar (AMPS) Lamahora. Antrean panjang ini sampai menyebabkan kemacetan karena deretan mobil dan sepeda motor hingga ke badan jalan.
Banyak mobil sudah mulai antre di depan APMS Lamahora sejak malam hari atau bahkan saat APMS tutup siang harinya.
Kondisi ini pun berpengaruh pada harga pertalite dan premium yang dijual secara eceran di pinggir jalan.
Disaksikan Pos Kupang, Minggu (19/7/2020) kemarin, harga eceran pertalite dan premium mencapai Rp25 ribu hinga Rp30 ribu per botol. Padahal pada situasi normal, harga ecerannya Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per botol.
Sselain susah mendapatkan langsung BBM di APMS dan SPBU, masyarakat pun semakin sulit mencari premium atau pertalite yang banyak dijual eceran, misalnya di sepanjang jalan dari Wangatoa sampai Lamahora dan di jalan-jalan protokol Kota Lewoleba, Senin (20/7).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lembata Paskalis Ola Tapobali, menjelaskan, Pemkab Lembata masih mencari tahu penyebab langkanya BBM selama kurang lebih seminggu terakhir ini.
Sempat ada dugaan masalah transportasi kapal pengangkut BBM yang rusak, namun setelah dicek, ternyata tidak ada kapal pengangkut atau transportasi yang rusak.
"Kapalnya tidak rusak. Kapalnya ada baik-baik itu. Lalu karena tidak ada pesanan maka nahkodanya berinisiatif untuk maintenance (perawatan) atau bersih-bersih kapal dari tiram yang sangkut di kapal, sekaligus cek mur dan baut seperti itu, jadi ambil kesempatan (karena tidak ada pesanan). Tapi bukan karena (kapal) rusak," kata Paskalis dihubungi, Senin (20/7).
Dia juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina dan ternyata juga tidak ada masalah.
"Kalau dari Pertamina, saya cek itu, stoknya bagus, segala macamnya baik. Hanya memang ada rencana mau evaluasi kembali kuota solar karena tahun lalu itu over kuota dan itu tidak boleh. Tapi itu, menurut Pertamina baru berlaku bulan depan," tambahnya.
Hal ini, lanjutnya, juga sudah dia sampaikan di hadapan lembaga DPRD Lembata dalam rapat Senin pagi tadi.
Pihaknya kini masih menelusuri musabab langkanya BBM di Lembata selama kurang lebih seminggu ini.
Terpisah, Alvian Beraf selaku Humas PT Hikam yang mengelola APMS Lamahora, mengungkapkan, tiga alasan terjadi kelangkaan BBM di Kota Lewoleba.
Pertama, dalam dua minggu terakhir kapal transportasi yang mengangkut BBM milik PT Hikam memang mengalami dua kali kerusakan;