Sapardi Djoko Darmono Meninggal Dunia
Profil Sapardi Djoko Damono, Pujangga Indonesia yang Tetap Berkarya Sampai Akhir Hayatnya Hari ini
Dunia pujangga kembali berduka. Hari ini seorang penyair hebat tanah air, Sapardi Djoko Damono meninggal duni. Ini profilnya
Disisi lain, Sapardi Djoko Damono juga menerjemahkan sejumlah karya asing dalam bahasa Indonesia.
Seperti Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and the Sea milik Hemingway), Daisy Manis (Daisy Milles milik henry James), dan Duka Cita bagi Elektra (Mourning Becomes Electra milik Eugene O'Neill).
Daftar Penghargaan Sapardi Djoko Damono
1. Hadiah Majalah Basis atas puisinya Ballada Matinya Seorang Pemberontak (1963).
2. Cultural Award dari Pemerintah Australia (1978).
3. Anugerah Puisi-puisi Putera II untuk buku Sihir Hujan dari Malaysia (1983).
4. Dewan Kesenian Jakarta untuk buku Perahur Kertas (1984).
5. Mataram Award (1985).
6. SEA Write Award (1986).
7. Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1990).
8. Kalyana Kretya dari Menristek RI (1996).
9. The Achmad Bakrie Award for Literature (2003).
10. Khatulistiwa Award (2004).
11. Akademi Jakarta (2012).
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Wahyu Adityo Prodjo)