Penganggaran Covid-19 Jangan Biasa-biasa Saja
Pola penganggaran penanganan Covid-19 supaya jangan dilakukan seperti biasa-biasa saja seperti mengikuti pola anggaran yang sudah lazim dilakukan
Peneliti Biomolekuler Nusa Tenggara Timur (NTT), Fainmarinat Inabuy, Ph.D mengatakan rapid tes hanya cocok untuk orang -orang yang sudah terbentuk antibodinya.
"Rapid test tidak lagi efektif jika kita ingin melakukan perjalanan karena kita terlambat membatasi gerak orang-orang yang terkena virus tersebut" kata Fima, begitu ia disapa.
Lanjut Fima, rapid test dapat efektif hanya untuk orang -orang sudah terbentuk antibodi dalam tubuhnya yang sudah lewat sepuluh hari (virus berintubasi).
"Makanya kami tidak mengarah kepada rapid karena itu menurut kami itu akan terlambat, tapi (mengarah) pada metode qPCR" jelasnya.
Fima menguraikan, menurut review jurnal dari beberapa studi yang dilakukan tahun ini, seseorang paling (berpotensi) menularkan (virus) ketika dia berada bahkan sebelum dia menunjukkan gejala pertama.
"Seseorang paling infeksius dimulai sejak 4 -6 hari sebelum gejala muncul disebut intubation periode (periode intubasi) hingga kira -kira 10 hari sejak seseorang muncul gejala sakit" urainya.
Hal ini, lanjut Fima, menunjukkan bahwa ketika hari ini kita baik -baik saja, bukan berarti kita tidak memiliki virus di dalam tubuh sehingga pihaknya ingin bagaimana secepat mungkin melokalisasi orang yang belum menunjukkan gejala tapi sudah memiliki virus SarCov didalam tubuhnya.
"Inti dari Pooled Test adalah mengambil sampel dalam jumlah besar kita lakukan per wilayah. Area mana yang bebas covid area mana yang terinfeksi covid. Jadi tujuan akhir bukan individu tapi memetakan area -area atau komunitas," lanjutnya.
Sebuah paper yang terbit bulan April lalu di Israel menjelaskan bahwa dalam setiap 100 orang yang disampel, bahkan jika hanya 1 atau 2 orang yang positif dapat terdeteksi.
"Nah ini metode yang kami rasa belum dipakai di Sumatera Barat tapi kami ingin coba di NTT" kata Fima.
Saat ini laboratorium dengan ruang bertekanan negatif di Kupang masih belum siap, namun Fima akan mengupayakannya sehingga bisa menghemat waktu dan uang terutama biaya Reagen.(cr4)