Penganggaran Covid-19 Jangan Biasa-biasa Saja
Pola penganggaran penanganan Covid-19 supaya jangan dilakukan seperti biasa-biasa saja seperti mengikuti pola anggaran yang sudah lazim dilakukan
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pola penganggaran penanganan Covid-19 supaya jangan dilakukan seperti biasa-biasa saja seperti mengikuti pola anggaran yang sudah lazim dilakukan. Tetapi harus dilakukan hal yang luar biasa untuk mempercepat proses penanganan Pandemi Covid-19 yang lagi melanda Indonesia.
"Saya ikuti secara cermat pemaparan dan diskusi di Webinar hari ini. Saya melihat pola anggaran masih mengikuti pola sebelumnya," kata Budi Tanuwibowo.
Budi adalah seorang peserta Webinar "Lawan Covid-19 dengan Metode Tes Cepat Masal Pooled qPCR, Bersama Kita Bisa" yang digelar Etnis Tionghoa Kupang (Etika) bekerjasama dengan Harian Pagi Pos Kupang dan Forum Akademia NTT (FAN) dan INTI, Sabtu (18/07/2020).
• Kata Tori Ata, SH, Ketua Lembaga Perlindungan Anak NTT Soal Kawin Tangkap
Narasumber dalam Webinar itu antara lain, Peneliti Biomolekuler FAN. DR. Fima Inabui, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, warga Houston Texas/Consultant Just Energy, Erdia Page dan Ketua Bidang Komunikasi Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas Pusat, Joanes Joko.
Menurut Budi, pihaknya ketika bertemu Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo beberapa waktu lalu meminta untuk terus berteriak, tetapi bukan untuk membuat orang khawatir atau takut tapi teriakan sayang.
• Pater Robert Ramone: Kawin Tangkap Bukan Budaya Sumba
"Mungkin ketika kita berhenti mendengarkan Webinar ini 4 jam kemudian kita akan mendengar berita atau mebaca berita bahwa angka kasus terinfeksi kita sudah melewati Wuhan. Menurut prediksi saya (mudah -mudahan tidak terjadi) akhir Juli ini angka kematiannya kita sudah akan melewati Wuhan," tambahnya.
Kebijakan anggaran ini ditanyakan Rudi Rohi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati terkait rencana pembangunan laboratorium pooled qPCR yang dijanjikan Wali Kota Kupang.
"Karena memang qPCR ditawarkan sudah sementara berjalannya proses waktu dan selesai refocusing anggaran sehingga kita perlu mempertimbangkan perubahan anggaran maupun penetapan anggaran baru lagi" jelas Retno.
Sementara Ketua Bidang Komunikasi Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas, Joanes Joko memaparkan, dampak dan tantangan kedepan adalah mengembalikan situasi kehidupan penduduk namun pada saat yang sama menghindari tragedy of the commons.
Oleh karena itu, masyarakat jangan sampai terpapar dan terkapar baik dari sisi kesehatan, sosial, ekonomi dan keuangan. Dari sisi kesehatan, penyebaran Covid-19 yang mudah, cepat dan luas, menciptakan krisis kesehatan, dengan belum ditemukannya vaksin, obat, serta keterbatasan alat dan tenaga medis.
Sedangkan dari sisi sosial, langkah untuk flattening the curve berkonsekuensi terhentinya aktivitas ekonomi yang menyerap tenaga kerja di berbagai sektor tak terkecuali sektor -sektor informal.
Dari sisi ekonomi, kinerja ekonomi menurun tajam, konsumsi terganggu, investasi terhambat, ekspor -impor terkontraksi, pertumbuhan ekonomi melambat atau menurun tajam.
Sementara dari sisi keuangan, volatilitas sektor keuangan muncul seiring turunnya investor confidence dan terjadinya flight to quality. Sektor keuangan juga terdampak karena penurunan kinerja sektor riil, NPL, profitabilitas, dan solbavilitas perusahaan mengalami tekanan.
Untuk penanganan darurat kesehatan, ditekankan, menyembuhkan yang sakit agar sehat dan menjaga yang sehat agar tidak terpapar.
Rapid Tes tak Efektif