Biar Tahu Cara Mengatasinya, Wajib Tahu Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk
angka prevalensi (jumlah kasus penyakit pada suatu waktu tertentu di suatu wilayah) stunting di Indonesia sebesar 27,67 persen.
Pubertas pada anak dengan kasus stunting pun kerap terlambat.
2. Faktor penyebab
Pada dasarnya, gizi buruk disebabkan oleh kekurangan asupan gizi dalam waktu yang relatif singkat ketimbang stunting.
Kekurangan asupan nutrisi dalam jangka waktu tertentu membuat berat badan anak turun dan memicu timbulnya gizi buruk.
Sedangkan anak dengan kasus stunting, umumnya diakibatkan kekurangan gizi dalam jangka panjang, terutama di masa 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Di samping itu, ada faktor lain seperti tingginya frekuensi sakit anak dan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) yang tidak tertangani dengan baik.
3. Dampak
Anak dengan gizi buruk akan mudah mengalami infeksi karena kekebalan tubuhnya rendah.
Selain itu, anak dengan gizi buruk juga memiliki intelligence quotient (IQ) atau tingkat kecerdasan rendah.
Pada jangka panjang, gizi buruk dapat mengakibatkan pertumbuhan anak berhenti sebelum waktunya.
Lebih jauh lagi, gizi buruk dalam jangka panjang akan menyebabkan anak kurus (wasting) dan stunting.
Sementara, stunting pada anak akan berdampak pada gangguan metabolisme, rendahnya kekebalan tubuh, dan ukuran fisik tubuh yang tidak optimal.
Stunting dalam jangka panjang dapat menyebabkan anak gagal tumbuh.
Selain itu, kemampuan kognitif dan motorik anak pun akan terhambat.
Cara mencegah