Perang Dimulai, Israel Hajar Iran,Hancurkan Fasilitasn Militer Penting,Terkuak Maksud Negeri Zionis
Namun perang intelejen dan saling sabotase fasilitas penting termasuk tempat pengayaan nuklir Iran diduga telah dilakukan oleh agen-agen intelejen Isr
Perang Telah Dimulai, Israel Hajar Iran, Hancurkan Fasilitasn Militer Penting, Terkuak Maksud Negeri Zionis
POS KUPANG.COM -- Perang antara Israel dan Iran secara teknis sudah dimulai meskipun tak ada pengerahan alat-alat militer dari kedua negara
Namun perang intelejen dan saling sabotase fasilitas penting termasuk tempat pengayaan nuklir Iran diduga telah dilakukan oleh agen-agen intelejen Israel
Israel memiliki tujuan agar Iran benar-benar mengerahkan kekuatan militer sehingga konfrontasi terbuka dengan Israel
Beberapa minggu ini, Iran terus-terusan digempur oleh Israel dengan bom dan tembakan bersenjata di fasilitas militer mereka.
• Diselingkuhi Kekasih, Jessica Jane Balas hingga Bikin Pelakornya Jadi Penganggur
• Tunangan Menghilang Saat Jessica Iskandar Berjuang Lawan Sakit,Kini Saling Unfollow Sosmed,Putus?
• Lama Hilang, Artis Cantik Catherine Wilson Muncul Saat Ditangkap karena Narkoba
Termasuk dari serangan-serangan itu adalah produksi misil skala besar dan fasilitas nuklir yang makin dikembangkan.

Mengutip Business Insider, ini adalah bagian dari kampanye lebih luas untuk menghancurkan Iran.
Tidak tanggung-tanggung, Israel benar-benar menekan Iran agar terjadi konfrontasi militer besar.
Seorang mantan pejabat pertahanan Israel mengatakan kepada Insider, merupakan hal umum jika beberapa serangan terbaru di Iran dilakukan oleh intel Israel.
Hal ini juga dibenarkan oleh pejabat Uni Eropa.
Israel sangat ingin memulai operasi penghancuran besar-besaran sebelum dilaksanakan pemilu, pasalnya setelah pemilu nanti keadaan bisa berubah.
Namun pemilu apa yang mereka maksud?
Rupanya, yang mereka maksud adalah pemilu presiden AS.
Istilahnya, mumpung Donald Trump masih memegang tampuk kekuasaan, Israel ingin memaksimalkan tekanan untuk menghancurkan Iran.
Mereka takut jika November nanti Donald Trump tidak terpilih lagi menjadi presiden AS.