5 Negara Ini Tak Punya Laut Tapi Miliki Angkatan Laut: Laos, Bolivia, Azerbaijan Paraguay Dan Uganda
Sebelumnya, Bolivia memiliki garis pantai setidaknya sepanjang 240 kilometer. Namun, sejak 1884, pantai tersebut hilang akibat adanya Perang Pasifik.
5 Negara Ini Tak Punya Laut Tapi Miliki Angkatan Laut: Laos, Bolivia, Azerbaijan, Paraguay dan Bolivia
POS-KUPANG.COM – Lazimnya, suatu negara memiliki wilayah lautan juga daratan.
Tetapi ada puluhan negara lain di dunia, yang ternyata sama sekali tidak memiliki wilayah lautan.
Jadi, wilayah negara tersebut, hanya berupa wilayah daratan semata.
Meskipun demikian, negara-negara itu senantiasa memiliki angkatan laut yang dikenal sebagai navies of landlock atau angkatan laut dari negara yang terkunci daratan.
Setidaknya, ada sembilan negara yang memiliki angkatan walau tak punya wilayah lautan.
Sembilan negara itu, yakni Azerbaijan, Bolivia, Republik Afrika Tengah, Turkmenistan, Kazakhstan, Laos, Paraguay, Rwanda, dan Uganda.
• Sebelum Tipu Ashanty, Sultan Jember Pernah Menipu PMI Jember, Sempat Tanda Tangan MoU Rp 16 Miliar
• Joanes Joko Sebut Pasar Tradisional Tidak Siap Menghadapi Covid-19
• P3MK Gelar Festival Reggae di Kawasan Taman Nasional Kelimutu
Berikut ini lima angkatan laut di antara negara-negara yang hanya memiliki wilayah daratan:
1. Negara Laos

Dikutip dari globalsecurity.org, angkatan laut dari negara yang terletak di Asia Tenggara ini diberi nama Lao People's Navy (LPN) atau Angkatan Laut Rakyat Laos.
Pasukan ini ada sejak 1975 dan merupakan sisa-sisa angkatan laut yang dimiliki Kerajaan Laos.
Pada 1994 pasukan ini memiliki kekuatan personel sekitar 500 anggota, mereka bertugas menjaga keamanan sungai, saluran air di pedalaman.
Selain itu, merawat kapal dan mengawasi pergerakan pasukan lawan dari tempat-tempat tertentu, salah satunya di seberang Sungai Mekong.
Pada tahun ini, LPN hanya memiliki kapal patroli sungai tidak lebih dari 50 unit. Hingga tahun 2000-an, tidak ada perubahan signifikan terkait pasukan ini.
Pasukan juga inventaris kapal dan peralatan lainnya masih tetap terbatas.
2. Negara Azerbaijan
Berdasarkan informasi di laman Kementerian Pertahanan Azerbaijan, angkatan ini berdiri pada Agustus 1919 setelah pasukan Inggris meninggalkan negara tersebut.
Di masa awal pembentukannya, angkatan laut ini hanya memiliki dua perwira tinggi yang berasal dari negara mereka sendiri.
Pasalnya, pada saat itu, Kementerian Perang Azerbaijan tidak memiliki departemen angkatan laut.
Namun perlahan, kekuatan personel juga perlengkapan lapangan angkatan bersenjata ini berkembang seiring berjalannya waktu.
Mereka memiliki kapal perang, kapal uap bersenjata, kapal operasi, dan kapal untuk akomodasi transportasi.
Tidak memiliki lautan, wilayah gerilya angkatan laut ini adalah di Laut Kaspia, wilayah perairan luas yang dikelilingi sejumlah negara, tetapi tidak terhubung secara langsung dengan lautan lepas.
Angkatan Laut kerap melakukan simulasi tempur dengan Angkatan Udara dan Badan Penjaga Pantai sejumlah negara yang mengelilingi Laut Kaspia untuk melindungi pipa minyak dan gas yang ada di bawah perairan tersebut.
• Buronan Djoko Tjandra Jerat 3 Jenderal, Prasetijo Utomo, Napoleon Bonaparte dan Nugroho Wiwoho
• Samuel Hurit Hajon, Kisah Penyuluh Agama Bangkitkan Asa Petani di Lahan Kering
• Tanggapan Lurah Maulafa Terkait Bantuan Sembako DPW GP NasDem NTT
3. Negara Paraguay

Pasukan angkatan laut Paraguay, melansir Country Data, pertama kali dibentuk di bawah Francia yang memelihara armada sebelas kapal.
Lalu di bawah Presiden Lespezes, angkatan laut ini diperluas mencakup batalion laut dan artileri angkatan laut.
Semuanya pernah terlibat dalam penyerangan di salah satu pertempuran laut terbesar di dunia yang pada akhirnya memaksa mereka kembali dengan pasukan yang hampir hancur total.
Pada akhir 1988, personelnya mencapai 3.150 orang yang sepertiga di antaranya merupakan wajib militer.
Dengan 6 kapal pertahanan sungai, 7 kapal patroli, 3 kapal amfibi, dan sejumlah unit pendukung lain, angkatan laut ini bertanggung jawab terhadap pemeliharaan alat bantu navigasi dan menjaga penyeberangan sungai besar.
Pangkalan utama angkatan ini terletak di ibu kota, Puerto Sanjon, termasuk sebuah galangan kapal dan gudang senjata angkatan laut.
Seorang pria mengenakan semacam masker alternatif di tengah wabah virus corona (Covid-19) di Kampala, Uganda, Rabu (1/4/2020).(AFP/SUMY SADURNI)
Negara yang terletak di Afrika Timur ini tidak memiliki lautan, tetapi sebagian wilayahnya adalah perairan yang datang dari Danau Victoria.
Dikutip dari berbagai sumber, di sanalah angkatan laut Uganda yang merupakan bagian dari The Uganda People's Defence Force (UPDV) ditugaskan.
Pasukan ini bertanggung jawab untuk wilayah danau yang masih merupakan bagian dari negara, salah satunya mengawasi dan menangani jika terjadi kasus pencurian ikan di sana.
5. Negara Bolivia

Negara tanpa laut kelima yang memiliki angkatan laut adalah Bolivia di Amerika Selatan.
Dikutip dari news.com.au selama lebih kurang lebih 140 tahun terbentuk, anggota angkatan laut mereka tidak bisa beroperasi di lautan.
Sebelumnya, Bolivia masih memiliki garis pantai setidaknya sepanjang 240 kilometer. Namun, sejak 1884, pantai tersebut hilang akibat adanya Perang Pasifik.
Akibatnya, para angkatan laut mereka tidak lagi bisa mengarungi lautan dan sebagai gantinya mereka hanya ditugaskan di wilayah perairan darat seperti sungai dan danau yang ada di wilayah negaranya.
Pada 1963, pemerintah setempat mendirikan Armada Bolivia yang kemudian diubah menjadi Angkatan Laut Bolivia pada tahun 1966. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini 5 Negara yang Tidak Punya Laut tetapi Miliki Angkatan Laut", https://www.kompas.com/tren/read/2020/07/18/080700165/ini-5-negara-yang-tidak-punya-laut-tetapi-miliki-angkatan-laut?page=all#page2