Joanes Joko Sebut Pasar Tradisional Tidak Siap Menghadapi Covid-19
bagaimana strategi pencegahan sudah sejauh mana kemudian bagaimana koordinasi dalam persoalan di daerah.
Joanes Joko Sebut Pasar Tradisional Tidak Siap Menghadapi Covid-19
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Menanggapi pertanyaan Rudi Rohi, Ketua Bidang Komunikasi Tim Koordinator Relawan Gugus Tugas, Joanes Joko sebut pasar tradisional tidak siap menghadapi Covid-19.
Demikian disampaikan Joanes dalam Webinar "Lawan Covid-19 dengan Metode Tes Cepat Masal Pooled qPCR, Bersama Kita Bisa" yang digelar Etnis Tionghoa Kupang (Etika) bekerjasama dengan Harian Pagi Pos Kupang Forum Akademia NTT (FAN) dan INTI pada Sabtu (18/07/2020).
Rudi mempertanyakan bagaimana strategi pencegahan sudah sejauh mana kemudian bagaimana koordinasi dalam persoalan di daerah.
"Kebetulan sekarang saya masuk di tim koordinator relawan gugus tugas. Itu banyak sekali komunitas masyarakat sipil yang bersinergi dan bekerja sama dan disuport penuh oleh gugus tugas dalam rangka pencegahan misalnya pencegahan di sektor sarana publik" jelas Joanes.
Terkait social distancing, pihaknya bekerjasama dengan relawan dan TNI Polri untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
"Bagaimana kita membantu pasar - pasar tradisional. Karena pasar tradisional itu berbeda dengan pasar modern. Mereka tidak siap menghadapi covid" ungkapnya.
"Sarana infrastrukturnya sangat tidak siap sehingga kita harus mempersiapkan dan mengedukasi para pelaku pasar tradisional, dimana itu adalah titik kumpul pertama masyarakat yang tidak mungkin kita hindarkan" tambahnya.
Menurut Joanes, apa yang dilakukan pemerintah dengan kebijakan PSBB adalah upaya antara pencegahan dan penanganan.
"Penanganan itu adalah mereka yang sudah terinfeksi dan sudah positif kemudian sudah sakit inilah yang harus segera diobati" ujarnya.
"Itu memang sudah dilakukan dengan sangat maksimal dengan bagaimana menyiapkan Wisma Atlet. Daya tampung Wisma Atlet hari ini diproyeksikan sampai 20 ribu, tapi pada kenyataannya, per hari ini hanya sekitar 1.500 bahkan kemarin sempat di angka 800 saja" urainya.
Ia melanjutkan, berkaitan dengan pencegahan maka yang dilakukan adalah PSBB .
"Kita berharap, saat PSBB, masyarakat menahan diri untuk mengurangi interaksi secara masif, agar infeksi Corona ini tidak menyebar melalui kerumunan" kata Joanes.
Untuk itu, lanjutnya, pemerintah pusat mendorong pemerintah daerah karena pemerintah pusat tidak mungkin bisa bekerja sendirian.
"Kita koordinasi untuk bantuan dari pemerintah daerah pemerintah kota hingga komunitas - komunitas.