Bangun Jembatan Gantung Bima Sakti di Pelosok NTT: Puji Tuhan, Terima Kasih TNI

Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS mewujudkan mimpi anak anak dan warga dua desa di wilayah perbatasan negara RI-RDTL

Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA/DOK PENREM161/WIRASAKTI
PERESMIAN-Bocah SD melintasi jembatan Bima Sakti yang menghubungkan Desa Bonleu di Kecamatan Tobu, Kabupaten TTS dan Desa Noepesu di Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten TTU, usai upacara peresmian pada, Selasa (14/7/2020) 

POS-KUPANG.COM - Personel TNI melalui Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS mewujudkan mimpi anak anak dan warga dua desa di wilayah perbatasan negara RI-RDTL.

Mimpi yang sekian tahun terkubur akhirnya terwujud setelah anak-anak dan warga dapat melintasi jembatan gantung yang menghubungkan Desa Bonleu di Kecamatan Tobu, Kabupaten TTS dan Desa Noepesu di Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten TTU, NTT usai diresmikan pada Selasa (14/7/2020).

Cornelis Ani, Kepala Desa Bonleu mengungkapkan, pembangunan jembatan gantung sepanjang 80 meter itu merupakan inisiatif Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS setelah mendapat curahan hati warga tentang kerinduan akan adanya jembatan.

Yannie Kim: Kayak Mimpi

"Salah satu harapan dan mimpi kami yang selama ini belum terwujud adalah kerinduan adanya jembatan yang bisa menghubungkan dua desa di dua kabupaten di wilayah perbatasan ini," ungkap Cornelis Ani.

Pembangunan jembatan gantung yang telah lama diimpikan masyarakat tersebut, bukan hanya menghubungkan dua desa semata, tetapi juga menghubungkan dua kecamatan, bahkan dua Kabupaten yang dipisah oleh Sungai Noebesi.

HUT Ke-58, Yayasan Sta Elisabeth Lela Dapat Bantuan Rp 30 Juta dari Bank NTT

"Puji Tuhan, Satgas Pamtas Yonif 132/BS telah mewujudkan impian kami selama bertahun tahun untuk membuat jembatan diatas Sungai Noebesi, karena hampir setiap tahun sungai ini memakan korban jiwa," tambah Kepala Desa Noepesu, Yosep Mamo.

Pembangunan jembatan gantung yang diberi nama Jembatan Gantung Bima Sakti itu dilaksanakan secara swadaya dengan sebagian besar anggarannya berasal dari Satgas Pamtas Yonif 132/BS dan dibantu donatur.

Sementara pengerjaan dibantu Tim Vertical Rescue Indonesia (VRI) sebagai tenaga ahli dan masyarakat.

"Pembangunan jembatan ini dilaksanakan secara swadaya bersama masyarakat dua desa dengan semangat gotong royong yang luar biasa," ungkap Dansatgas Pamtas RI RDTL Yonif 132/BS Letkol Inf Wisyudha Utama.

Dansatgas Letkol Wisyudha Utama mengatakan, pembangunan jembatan gantung tersebut merupakan wujud pengabdian Satgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS kepada masyarakat, sebagai implementasi dari 8 Wajib TNI, khususnya dalam menjadi contoh dan mempelopori usaha-usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya.

"Kami TNI berasal dari rakyat, dan sudah seharusnya kami mengabdikan diri kepada rakyat," ujar Letkol Wisyudha Utama.

Peresmian Jembatan Gantung Bima Sakti tersebut ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Dansatgas Pamtas RI RDTL Sektor Barat Yonif 132/BS, Kepala Desa Bonleu dan Kepala Desa Noepesu. (ryan nong)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved