Buronan Djoko Tjandra Dibantu Banyak Pihak, Mulai Dari Perwira Tinggi Polri Sampai Lurah, Baca Yuk!
Bahkan untuk membuat Kartu Tanda Penduduk Nasional (E- KTPN) pun, Djoko Tjandra mendapatkan begitu banyak kemudaha, termasuk dari pihak kelurahan.
Djoko Tjandra Dibantu Banyak Pihak, Mulai Dari Perwira Tinggi Polri Sampai Sampai Lurah Grogol Selatan
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kaki tangan buronan Djoko Tjandra, sesungguhnya bukan hanya Brigjen (Pol) Prasetijo Utomo, perwira tinggi di Mabes Polri.
Keterlibatan oknum pejabat lain baik di tubuh Polri maupun di luar institusi tersebut, sangat dimungkinkan.
Pasalnya, selama dalam pelarian, buronan ini mendapatkan begitu banyak kemudahan. Semuanya berjalan mulus, tanpa hambatan apa pun.
Bahkan untuk membuat Kartu Tanda Penduduk Nasional (E- KTPN) pun, Djoko Tjandra mendapatkan begitu banyak kemudahan.
Sebagai misal, buronan Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Soegiarto Tjandra, itu bisa membuat KTP elektronik di Kelurahan Grogol Selatan, dalam waktu singkat, kurang dari 30 menit.
• Inilah Sosok Brigjen (Pol) Prasetijo Utomo, Oknum Yang Terbitkan Surat Bagi Buronan Djoko Tjandra
• Politisi Partai Gerindra, Habiburokhman Berharap Brigjen (Po) Prasetijo Utomo Diberi Sanksi Berat
• Ditawari Ikut Pilkada Tangsel, Raffi Ahmad Diingatkan Refly Harun, Singgung Kekalahan Andre Taulany
Terhadap aneka kemudahan yang dinikmati buronan tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon pun mempertanyakannya.
Sebab, kata Fadli Zon, sampai saat ini, tak sedikit masyarakat yang harus menunggu berhari-hari untuk membuat e-KTP dan menunggu berhari-hari pula baru bisa mendapatkan e-KTP tersebut.
Sedangkan sang buronan, Djoko Tjandra, hanya datang ke kelurahan, langsung foto dan tak lama kemukdian langsung selesai.
"Fakta yang terjadi selama ini, banyak warga belum punya e-KTP dan prosesnya lama tetapi bagi Djoko Tjandra, untuk urus e-KTP, hanya butuh tak lebih dari 30 menit," kata Fadli Zon di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/7/2020).
Dari kenyataan yang terjadi, kata Fadli Zon, tampak jelas, betapa besarnya intervensi dari pelbagai kalangan untuk membantu Djoko Tjandra.
Fadli Zon juga mendesak agar pengembangan kasus itu dilakukan secara maksimal dan transparan demi keadilan hukum.
"Jadi ini menunjukkan sistem kita mudah sekali diintervensi dan diretas."
Fadli Zon menilai, pihak-pihak yang membantu Djoko Tjandra dalam membuat KTP-el itu bisa dievaluasi.
Karena, mereka telah membantu buronan kelas kakap dalam membuat KTP elektronik.
"Dan pihak yang bertanggung jawab harusnya dievaluasi," ucapnya.
Sebelumnya, Lurah Grogol Selatan, Asep Subahan membeberkan kronologi awal perekaman KTP elektronik Djoko Tjandra.
Mulanya, Asep dihubungi oleh Anita yang mengaku pengacara Djoko Tjandra.
Dalam percakapan itu mulanya ia ditanya soal status kependudukan Djoko Tjandra, apakah masih terdaftar di Kelurahan Grogol Selatan atau tidak.
"Saya dihubungi pengacara Pak Djoko Tjandra, namanya Bu Anita."

"Dia menanyakan apakah status kependudukan Pak Djoko Tjandra masih terdaftar di Grogol Selatan," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (7/7/2020).
Kemudian Asep langsung berkoordinasi dengan Satpel Kependudukan dan Catatan Sipil untuk melihat status NIK Djoko Tjandra di dalam sistem.
Didapati Djoko Tjandra masih menjadi warga Kelurahan Grogol Selatan. Hanya yang bersangkutan belum melakukan perekaman KTP elektronik.
"KTP yang dipegang Pak Djoko Tjandra itu masih yang lama, belum KTP Elektronik," tuturnya.
Lantaran persyaratan perekaman KTP-el tidak bisa diwakilkan, maka Djoko Tjandra diminta datang ke Kelurahan Grogol Selatan pada 8 Juni 2020 pukul 08.00 WIB.
Pada hari itu Djoko Tjandra datang mengenakan setelan jas bersama tiga orang lainnya, yakni Anita selaku pengacara, seorang sopir, dan satu orang lagi yang tidak diketahui namanya.
"Satu orang lagi siapa? Ini yang saya kurang ketahui bodyguard atau siapa. Yang pasti datangnya berempat," ungkapnya.
Setiba di lokasi, Djoko Tjandra diarahkan Asep menuju Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP).
Saat itu Djoko Tjandra tidak terlihat sakit, memakai tongkat, ataupun dipapah.
Dia berjalan sendirian dari pintu masuk kelurahan menuju PTSP.
Ia diminta menunggu, sementara Asep menanyakan kesiapan petugas perekaman.
Asep menjelaskan proses perekaman KTP-el Djoko Tjandra sejak kedatangan hingga perekaman selesai, hanya memakan waktu kurang dari satu jam.
Hal itu terjadi lantaran Djoko datang sejak pagi, selang satu jam dari waktu buka pelayanan pada pukul 07.00 WIB.
"Proses bikin KTP ini kurang dari satu jam karena begitu beliau datang pelayanan sudah buka dari jam 7," jelasnya.
• Unggah Foto Bareng Presiden Jokowi, Raffi Ahmad Dipuja Netizen, Tapi Baim Wong Dimaki-maki, Kenapa?
• Update Covid-19 Mabar : 3 Warga Terkonfirmasi Positif
• 4 Shio Ini Terancam Kesialan yang Hakiki Kamis 16 Juli 2020, Ada Shio Kelinci Hingga Harimau
Sepengetahuan Asep, kala itu Djoko Tjandra tidak menampakan keanehan.
Ia bersikap dan berpenampilan layaknya warga biasa yang mau merekam KTP.
Usai perekaman rampung dan KTP tercetak, selaku Lurah, Asep mengaku sama sekali tidak berbicara dengan yang bersangkutan.
Dia hanya sebatas mengantar Djoko Tjandra ke pintu gerbang kelurahan.
"Saya melihat dia sebagai warga biasa, tidak ada rasa takut. Seperti warga biasa saja."
"Saya selaku lurah nggak sampai ngobrol dengan yang bersangkutan."
"Saya sama sekali enggak berbicara dengan beliau, saya hanya mengantarkan sampai ke pintu gerbang," aku Asep.
Adapun nama dalam KTP elektronik yang tercetak bukan atas request nama Djoko Tjandra.
Tapi, penerbitan nama mengacu pada database sistem kependudukan dan catatan sipil.
Djoko Tjandra juga tidak mengisi formulir apapun karena pertimbangan data yang bersangkutan sudah ada di sistem Dukcapil, hanya perekamannya saja yang belum.
"Kita tidak mencetak KTP atas nama Djoko Tjandra, tapi kita menerbitkan KTP yang namanya memang sudah ada di sistem Kependudukan dan Catatan Sipil," terang Asep. (*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Djoko Tjandra Gampang Bikin KTP Elektronik, Fadli Zon: Ironisnya Banyak Warga yang Belum Punya, https://wartakota.tribunnews.com/2020/07/10/djoko-tjandra-gam pang-bikin-ktp-elektronik-fadli-zon-ironisnya-banyak-warga-ya ng-belum-punya?page=all