Dua dari Empat Nelayan TTU yang Dilaporkan Hilang Hingga Kini Belum Ditemukan, Simak Info
Dua dari empat orang nelayan dari Desa Oepuah Utara, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang dilaporkan hilang be
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU-Dua dari empat orang nelayan dari Desa Oepuah Utara, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang dilaporkan hilang beberapa waktu yang hingga kini belum ditemukan oleh Basarnas Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Oleh karena belum ditemukan, Basernas akhirnya menghentikan proses pencarian terhadap dua orang nelayan tersebut.
"Hingga kini, dua dari empat nelayan yang hilang beberapa waktu lalu belum ditemukan oleh tim Basernas, sehingga mereka putuskan untuk hentikan proses pencarian," kata Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten TTU, Yosefina Lake kepada Pos Kupang, Rabu (15/7/2020).
Yosefina mengungkapkan, penghentian proses pencarian terhadap dua orang nelayan oleh tim Basernas tersebut karena sesuai dengan SPO, Basarnas hanya melakukan pencarian selama tujuh hari. setelah tujuh hari, maka pihak Basarnas menghentikan proses pencarian.
"Tapi kalau ada informasi dari masyarakat bahwa dua nelayan sudah ditemukan, dan tidak bisa dievakuasi oleh masyarakat maka mereka akan kembali melakukan evakuasi," terangnya.
Diberitakan sebelumnya,Dua nelayan asal Desa Oepuah, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yakni Yohanes Nabu (40), dan Primus Taunais (30) yang dilaporkan hilang akhirnya kembali ditemukan terdampar di perairan Pantai Makassar, Distrik Oecusse, Timor Leste pada, Sabtu (4/7/2020).
Kedua nelayan tersebut langsung dievakuasi oleh tim medis Oecusse dan PNTL Oecusse ke tempat Karantina Hotel Ambeno.
Setelah menjalani masa karantina, kedua nelayan tersebut kemudian di deportasi oleh otoritas setempat pada, Selasa (7/7/2020) melalui PLBN Wini.
Kapolres TTU, AKBP. Nelson Filipe Diaz Quintas kepada Pos Kupang mengaku, berdasarkan pengakuan dari dua nelayan tersebut bahwa pada hari, Sabtu (4/7/2020) sekira pukul 07:00 Wita, Yohanes Nabu bersama tiga orang temannya yaitu Primus Taunais, Jefrianus Naheli dan Yani Naheli pergi melaut.
Mereka pergi melaut mencari ikan menggunakan perahu motor honda 6 PK di sekitar perairan Kolamtua, Oebubun, Mena, di Desa Oepuah Utara, Kecamatan Biboki Moenleu, Kabupaten TTU.
Setelah berada di tengah laut, sekira pukul 12:00 Wita, mesin perahu yang ditumpangi keempat nelayan tersebut rusak.
Meskipun mesin perahu dalam keadaan rusak, perahu tersebut masih bisa terapung di perairan Kolamtua. Saat itu, mereka masih bersama-sama bertumpuh pada perahu yang rusak tersebut.
Diperkirakan pukul 14:00 Wita, Jefrianus Naheli dan Yani Naheli berenang ke tepian menggunakan jerigen sebagai pelampung untuk meminta bantuan.
"Namun karena Jefrianus dan Yani tak kunjung datang, maka keesokan harinya, pada tanggal 5 Juli 2020, sekira pukul 06:00 Wita, Yohanes dan Primus akhirnya memutuskan untuk berenang ke tepian pantai menggunakan pelampung pukat dari tengah laut di perairan Tanjung Bastian. Keduanya terbawa arus, sehingga terseret sampai ke tepi pantai perairan Oecusse di Desa Costa, Kecamatan Pante Makassar (persis di depan Kantor KBRI Oecusse) pada pukul 23.00 Wita," ujarnya.
• Pejabat Desa Perkosa Teman Cucu yang Masih SD, Terbongkar saat Pelaku Melamar Korban