Pejabat Desa Perkosa Teman Cucu yang Masih SD, Terbongkar saat Pelaku Melamar Korban
aksi bejat tega dilakukan seorang pejabat desa di Gresik. Pejabat desa yang berumur 55 tahun tersebut tega memperkosa Bunga (bukan nama sebenarnya), y
POS KUPANG.COM-- - Aksi bejat tega dilakukan seorang pejabat desa di Gresik. Pejabat desa yang berumur 55 tahun tersebut tega memperkosa Bunga (bukan nama sebenarnya), yang merupakan teman main cucunya yang masih SD.
Bejatnya, aksi perkosaan tersebut dilakukannya berkali-kali.
Bahkan pelaku pun berani mendatangi rumah korban untuk melamarnya.
Dilansir dari Surya.co.id, peristiwa bejat itu telah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Gresik.
Kepala Desa Asempapak, Abdul Qodir membenarkan jika ada perangkat desanya yang melakukan persetubuhan terlarang itu.
"Sudah non aktif sejak dua bulan lalu saat menerima laporan dari pihak keluarga dan polisi. Untuk mencegah gejolak di masyarakat, sebagai antisipasinya ya seperti itu," terangnya, Selasa (14/7/2020).
Diketahui, pelaku bernama Slamet sebagai Kaur Kesra Desa Asempapak. Saat itu pihaknya sudah memanggil Slamet dan telah mengaku melakukan aksi pencabulan tersebut
"Pas puasa sudah non aktif. Slamet memang bilang iya melakuan seperti itu sesuai laporan. Langsung kami non aktifkan," terang Abdul.
Slamet dan korban masih bertetangga. Korban yang masih duduk dibangku SD dipaksa menuruti aksi bejatnya sejak beberapa tahun lalu.
Korban merupakan anak yatim karena sudah beberapa bulan ditinggal almarhum ayahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban dipaksa melakukan hubungan tidak senonoh itu saat duduk di bangku kelas IV SD.
Pelaku yang berusia jauh lebih tua itu nekat melucuti korban untuk menuruti nafsu bejatnya di sebuah makam dan rumah.
Aksi bejat ini terbongkar saat Slamet berinisiatif mendatangi rumah korban. Kedatangannya ini untuk melamar korban.
Ini membuat keluarga korban curiga dan memaksa korban buka suara.
Terkuaklah semuanya, selama ini saat korban bermain dengan cucu dari pelaku. Slamet malah meniduri korbannya.
