Aplikasi Tik Tok Dianggap Bahaya dan Mulai Dilarang, Ditinggalkan Amerika Data Pengguna Bisa Bocor
Di Amerika sudah mulai menganjurkan agar warganya tidak lagi bermain Tik Tok, sementara di India Tik Tok juga mulai ditinggalkan
Aplikasi Tik Tok Dianggap Bahaya dan Mulai D
• RAMALAN ZODIAK Hari Ini, Senin 13Juli 2020:Taurus Tebus Kesalahan, Sagitarius Suasana Hati Lagi Baik
• Anies Baswedan Sebut Beda Tujua Reklamasi Kini dan Jaman Ahok, Padahal Janji Tak Ada Ijin Lagi
• Nikita Mirzani Ungkap Vicky Nitinegoro Tak Kuat di Ranjang, Ini Pemuasnya yang Bisa 8 Kali Semalam
• Didirikan untuk Gereja, Bangunan Megah Hagia Sophia Dijadikan Masjid, Reaksi Dunia Kutuk Turki
• Abudul Somad Beri Penilaian Baim Wong Soal Konten Bagi-bagi Uang, Sebelumnya Denny Darko Ungkap ini
• Ilmuan China Bongkar Borok Negaranya Setelah Lari ke Amerika, Ungkap Rahasia Sebenarnya Virus Corona
ilarang, Data Pengguna Bisa Bocor
POS KUPANG.COM -- Aplikasi Tik Tok saat ini sangat digandrungi oleh para pengguna media sosial
Namun, tanpa disadari ternyata aplikasi ini juga menyimpan data pribadi para pengguna
Di Amerika sudah mulai menganjurkan agar warganya tidak lagi bermain Tik Tok, sementara di India Tik Tok juga mulai ditinggalkan
Populariyas layanan berbagi video milik China, TikTok terus meningkat terutama di kalangan anak muda di berbagai negara di dunia.
Namun, beberapa negara yang berseteru dengan China mulai melarang penggunaan aplikasi tersebut, seperti Amerika Serikat (AS) dan India.
Alasan di balik penolakan itu karena menyangkut masalah privasi dan keamanan nasional. Di AS misalnya, seruan untuk menghapus aplikasi TikTok tidak hanya datang dari pejabat pemerintah, tetapi perusahaan besar juga sudah mulai resah dengan kehadiran aplikasi itu.
Raksasa e-commerce AS Amazon.com pada Jumat lalu (10/7) sempat menginstruksikan karyawannya untuk menghapus aplikasi TikTok dari perangkat seluler mereka.
Instruksi itu dikirimkan lewat lewat surat elektronik atau e-mail. Walaupun selang beberapa jam, Amazon memberikan klarifikasi bahwa surat elektronik tersebut dikirim karena kesalahan.
Larangan Amazon tersebut menyebar secara luas dalam sekejap, apalagi itu muncul dalam pekan yang sama ketika Sekretaris Negara AS mike pompeo mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memblokir TikTok dan aplikasi asal China lainnya.
Tidak jelas apa penyebab larangan awal Amazon tersebut. Sumber Reuters mengatakan, pejabat eksekutif senior Amaazon tidak mengetahui permintaan untuk menghapus TikTok dari perangkat karyawan. Larangan disebut dibatalkan setelah perwakilan TikTok dan Amazon berbicara.
Pada awal pekan lalu, Wells Fargo juga telah melayangkan surat kepada kepada karyawan yang telah menginstal TikTok pada perangkat seluler milik perusahaan untuk segera dihapus.
"Karena khawatir akan kontrol dan praktik privasi dan keamanan TikTok, dan karena perangkat milik perusahaan hanya boleh digunakan untuk bisnis perusahaan, kami telah meminta karyawan menghapus aplikasi dari perangkat mereka," kata Wells Fargo keterangan resminya.
Juru bicara TikTok mengaku belum dihubungi Wells Fargo terkait kekhawatirannya tersebut. Namun, ia mengatakan pihaknya terbuka jika ada pihaknya yang ingin mengetahui bagaimana kebijakan perusahaan untuk melindungi keamanan data para penggunanya.