News

Resmikan Rumah Layak Huni yang Belum Tuntas, Kepala BPMD TTS Minta Maaf, Thomas: Kades Tipu Camat

"Kita sesalkan mengapa Kepala BPMD TTS resmikan rumah yang belum tuntas? Ini rumah belum selesai tapi anehnya camat dan Kepala BPMD datang resmikan."

Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/DION KOTA
Nampak warga Desa Nasi, Kecamatan Amanatun Utara sedang menyampaikan Pengaduan kepada anggota DPRD Kabupaten TTS di ruang Banggar DPRD TTS, Senin (6/7/2020) 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota

POS KUPANG, COM, SOE - Anggota DPRD TTS, Dominggus Baekliu, menyesalkan pihak Kecamatan Amanatun Utara dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) meresmikan rumah bantuan yang bersumber dari dana Desa Nasi tahun 2019 namun fisik di lapangan belum tuntas. Kepala BPMD TTS, George Mella pun minta maaf.

Dari delapan rumah yang dibangun dengan dana desa tahun 2019, ada dua rumah yang belum tuntas dikerjakan. Sementara yang dianggarkan pada 2018, ada dua rumah bantuan juga belum tuntas.

"Kita sesalkan mengapa Kepala BPMD TTS resmikan rumah yang belum tuntas? Ini rumah belum selesai tapi anehnya pak camat dan pak Kepala BPMD datang resmikan. Ada apa," ujar Dominggus saat menerima pengaduan warga Desa Nasi di Ruang Banggar DPRD TTS, Senin (7/7).

Pengaduan warga Desa Nasi diterima Ketua Komisi 1, Uksam Selan; Sekretaris Komisi 1, Lusi Tusalakh; Wakil Ketua Komisi 1, Hendrik Babys, anggota Piter Kefi, Thomas Lopo, Dominggus Baekliu, Deksi Letuna, Mariana Lakapu, Jason Benu.

Thomas Lopo sangat menyayangkan pekerjaan rumah layak huni yang tidak tuntas hingga saat ini namun anehnya sudah diresmikan. Bahkan di bagian dalam bangunan tersebut ditumbuhi pepohonan dan rerumputan.

"Ini pak desa tipu camat, camat tipu Kepala BPMD. Saya sedih setelah lihat kondisi bangunan di lapangan," ujar Thomas.

Untuk diketahui, pada tahun 2019, Desa Nasi mengalokasikan anggaran program stimulan pembangunan rumah layak huni menyasar delapan kepala keluarga, setiap keluarga menerima bantuan Rp 25 juta.

Camat Amanatun Utara, Meki Neno, tak menampik jika masih ada bangunan rumah layak huni yang belum tuntas. Dari delapan rumah, enam rumah diketahui sudah tuntas, dua lainnya belum.

Kepala BPMD TTS, George Mella, mengaku tidak mengetahui masih ada rumah yang belum selesai dibangun. Dia mendorong pemerintah desa secepatnya menyelesaikan rumah yang belum tuntas tersebut.

"Saya minta maaf ternyata saat kita resmikan masih ada pekerjaan fisik bangunan rumah yang belum tuntas. Kita akan dorong agar secepatnya diselesaikan," janjinya.

Kepala Desa Nasi, Markus Tafuli, belum berhasil dikonfirmasi. Pesan SMS maupun dihubungi via telepon belum dijawab. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved