PEMENANG LOMBA VIDEO ANTI NARKOBA BNN KOTA KUPANG: Siswa Speksanyo Tidak Main-main
TUJUH pelajar SMP Katolik Santo Yoseph Naikoten Kupang menjuarai Lomba Video Kreatif stop narkoba
POS-KUPANG.COM - TUJUH pelajar SMP Katolik Santo Yoseph Naikoten Kupang menjuarai Lomba Video Kreatif stop narkoba. Juara I disabet tim beranggota Imanuela Junior Henderina Buan alias Ima, Gress, Theresa Carmelin Lourdez Plewang alias Resa dan Giovan Andriano Aditya Chandra Belutowe. Ima, Gress dan Resa merupakan siswi kelas 9, sedangkan Giovan siswa kelas 8. Sedangkan juara 3 diraih Niquita Aurelia Yap, Gress, Selo, Ima dan Gaspar Gewahi.
Kompetisi Video Kreatif Stop Narkoba diselenggarakan BNN Kota Kupang bekerjasama dengan Pos Kupang. Kegiatan tersebut dalam rangka memperingati Hari Anti Narkoba Internasional.
Pos Kupang menjumpai Niquita, Gio, Resa dan Ima di sekolah yang populer dengan sebutan Sepksanyo itu, Senin (6/7/2020). Keempat siswa tersebut didampingi Kepala SMP Katolik Santo Yoseph Rm Amanche Ninu, Pr dan perwakilan orangtua, Sri Rejeki yang merupakan ibu kandung Ima.
• Acha Septriasa: Diatur Suami
Mereka menuturkan keseruan proses membuat video berdurasi 1 menit. Niquita mengatakan, pembuatan video itu seperti nano-nano.
"Kek nano-nano. Ada asam, manis juga ada rasa pahit. Dialog tak masuk di otak. Saya hafal sampai 30 menit, di tag ulang-ulang dari pagi sampai siang. Saya kan agak lemot menghafal," ujar Niquita.
• Pemkab Manggarai Akan Segera Bagikan BLT Dari APBD II Untuk Penanganan Dampak Covid-19
Reza kebagian dialog singkat. "Sekali sa basong pakai, basong akan kecanduan," kata Reza mengulang dialognya. Sementara Gio kesulitan berekspresi dan menyesuaikan durasi dialog. "Maju atau sondenya Kota Kupang targantung katong," ulang Gio.
Mereka mengaku mengetahui lomba video kreatif dari Romo Amanche dan dari Instagram Pos Kupang. Sebelum dan setelah video diunggah, mereka masih terus kepoin video-video dari siswa sekolah lain.
"Saya lihat video lain bagus-bagus jadi sampai ragu apakah nanti kami bisa menang. Pas tahu kami juara, ragu langsung hilang," ucap Gio yang bercita-cita menjadi penulis.
Ima justru yakin menang. Ia percaya narasi video mereka bagus. Sedangkan Niquita ragu. "Lumayan ragu, tapi saya yakin Speksanyo bukan kaleng kaleng."
Reza juga yakin. "Saya yakin karena romo kepala sekolah terus beri semangat jadi kami punya rasa percaya diri untuk bisa menang," katanya.
Ketika mengetahui mereka juara, banyak ekspresi yang terjadi. "Malam-malam romo capslook bilang menang. Saya bangga karena ini baru pertama kali saya menang lomba. Mama bilang, hanya itu saja juga. Saya yakin mama bangga tapi mama kan orangnya gengsian. Saya lalu bagikan ke IG saya tapi tidak ada yang kasih selamat dan saya diam saja," tutur Niquita.
Ima bereaksi dengan melompat kegirangan. "Saya langsung screenshot, naikkan status dan bagikan," kata Ima. Sementara Reza tak jadi melompat karena malu dilihat guru-guru.
Dari proses pembuatan video ini, mereka banyak mendapat pelajaran positif tentang menghargai waktu, sabar dan yakin. "Saya tahan lapar. Pagi saya masih tidur, Romo telepon minta datang ke sekolah, jadi belum makan," kata Niquita.
Gio mengaku bisa lebih percaya diri dengan kemampuannya. "Kita harus yakin saat melakukan sesuatu. Romo selalu bilang, Speksanyo tidak main-main, adik," ujar Gio meniru ucapan Romo Amanche.
Ima berharap generasi muda bisa menjauhi Narkoba karena dampaknya buruk, bikin pelajar tidak fokus belajar. "Bahkan bisa putus sekolah," pesan Ima.
Menurut Gio, Narkoba bisa memperburuk kesehatan dan menyebabkan kematian. Niquita mengatakan, "Narkoba dipakai di dunia kedokteran untuk kesehatan tapi orang tak bertanggungjawab pakai Narkoba untuk hal negatif. Narkoba menjauhkan kita dari Tuhan."
Reza menilai Narkoba bikin orang ketagihan dan akhirnya saat tidak punya uang tuk membeli narkoba maka akan ditawari menjadi penjual. Kalau tertangkap bisa masuk penjara.
Mereka mengingatkan pelajar menjauhi Narkoba. Bagi mereka, Narkoba membawa dampak negatif bagi masa depan. "Kita sonde (tidak) bisa konsen belajar dan bisa putus sekolah," kata Ima.
Menurut Gio, narkoba bisa merugikan kesehatan bahkan nyawa pun bisa lenyap. "Jangan pakai narkoba karena narkoba bikin kita kecanduan dan kalau kecanduan, siapa mau help," kata Reza. "Jauhi Narkoba, dekati drakor (drama korea)," tambah Niquita.
Reza, Gio, Ima dan Niquita mengaku banyak hal yang mereka dapatkan di Speksanyo. "Speksanyo keren, banyak prestasi dan saya bisa mengembangkan bakat. Temannya ramah, kaseknya kece," ucap Ima dan Gio.
"Di Speksanyo kita bisa ekspresikan bakat, disini ada pelatih dance, kaka Aba yang
hebat," timpal Reza.
Perwakilan orangtua, Sri Rejeki mengaku senang dan bangga. "Pesan saya untuk anak-anak, selalu menjadi diri sendiri, terus belajar, yakin dalam setiap hal baik yang dilakukan pasti baik buat diri dan buat Speksanyo," ujar Sri.
Romo Amanche mengatakan, pihaknya memberi dukungan penuh terhadap proses pembuatan video kreatif.
"Pagi, sore, siang dan malam, dalam doa. Kami memberikan motivasi tinggi untuk untuk kegiatan lomba juga kegiatan kreatif lain. Kami mendorong mereka agar memiliki kesempatan yang istimewa untuk menemukan dan mengembangkan dirinya," katanya.
Ia memuji dukungan orangtua pun kepada anak-anak yang luar biasa. "Meski dalam pandemi Covid-19, orangtua masih memperkenankan anak-anak bisa ikut mengambil gambar, berlatih untuk mereka bisa maksimal menyampaikan pesan dan kampanye anti penyalagunaan Narkoba. Semua keberhasilan karena kerja keras anak-anak didukung orangtua, guru dan tim kreatif Speksanyo," ujar Romo Amanche.
Romo Amanche yakin anak-anak Speksanyo memenangi lomba video kreatif. Mereka telah melakukan yang terbaik sehingga hasilnya pun pasti yang terbaik.
"Pesan saya, lakukan yang terbaik dalam hidup kita. Apapun itu, sekecil apapun, lakukan dengan sepenuh hati, dengan segenap cinta, jiwa dan raga maka anda akan mendapatkan hasil yang baik untuk anda, keluarga dan bisa menginspirasi banyak orang. Dan anak-anak ini sudah memotivasi banyak orang karena video mereka ditonton oleh ribuan orang, tribunners apalagi tribun ini kan banyak pendukungnya," imbuh Romo Amance. (novemy leo)