Reshuffle Kabinet Antara Hak Prerogatif Presiden Jokowi, Intervensi Parpol Dan Politik Balas Budi

Mencermati periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi dan jelang setahun periode kedua, tak pernah rencana perombakan kabinet disiapkan secara rapi.

Editor: Frans Krowin
wartakota.com
Presiden Jokowi saat bersama Prabowo Subianto di Istana Negara 

Adapun politisi senior PDI-P Pramono Anung dilantik menjadi sekretaris kabinet.

Pramono menggantikan posisi Andi Widjayanto. Lumayan memenyegarkan ingatan nama-nama itu?

Jika tidak, tidak mengapa juga. Hidupmu dan kebahagiaanmu tidak tergantung pada nama-nama itu secara langsung.

Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020).
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020). (KOMPAS.com/ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Setelah 20 Tahun "Kudatuli"

Perombakan kedua kabinet kerja dilakukan setahun setelah perombakan pertama. Tanggalnya mudah diingat, terutama mereka yang usianya kini 40 tahun yaitu 27 Juli 2020.

Selain soal perombakan kabinet, 27 Juli dikenang juga sebagai peristiwa politik besar yang mendorong perubahan dan robohnya kekuasaan orde baru. Tepatnya, 27 Juli 1996, yang dikenang sebagai "Sabtu Kelabu".

Saat itu, pemerintah secara paksa mengambil alih Kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat yang dikuasai pendukung Megawati Soekarnoputri.

Peristiwa politik ini kemudian dikenang juga sebagai peristiwa "Kudatuli" (kerusuhan 27 Juli).

Perombakan kedua kabinet kerja di tanggal 27 Juli 2016 tampak seperti "pengembilalihan" juga. Dengan kekuasaan di tangannya, Presiden Jokowi memasukkan sembilan nama menteri baru, mengganti delapan menteri lama dan menggeser posisi empat menterinya.

Sama seperti perombakan pertama kabinet kerja, pergantian menteri ini tidak gaduh di awal. Tidak diperlukan prakondisi untuk mendapatkan dukungan publik atas langkah yang diambil Presiden dengan otoritas penuh yang dimilikinya.

Alasan pergantian banyak menteri yang dikemukakan saat itu adalah agar para pembantu Presiden di kabinet bekerja lebih cepat, efektif, dan solid.

Soliditas menjadi alasan yang mendasari perombakan pertama dan kedua kabinet kerja. Para pembantu yang mampu bekerja cepat, efektif dan menjaga soliditas dipertahankan.

Musibah Tenggelamnya KM Kasih di Selat Pukuafu NTT, 7 Korban Belum Ditemukan

Kades Aitoun Himbau Masyarakat Hati-hati Berkunjung ke Air Terjun Uluk Til

Ramalan Zodiak Cinta Besok Selasa 7 Juli 2020, Scorpio Butuh Dukungan, Cancer Tulus, Taurus Tenang

Perombakan kabinet tidak dilakukan lagi sampai periode pertama berakhir dan Jokowi terpilih kembali.

Beberapa menteri yang memiliki "perasaan sama" dengan Presiden Jokowi dipilih kembali menjadi menteri di periode kedua.

Menteri dengan perasaan berbeda Lalu, dari mana isu perombakan kabinet periode kedua ini berawal? Seperti kita ingat dan catat, isu perombakan kabinet periode kedua Presiden Jokowi ini adalah isu yang paling disiapkan jika dibandingkan dengan perombakan kabinet di periode pertama.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved