Kades Aitoun Himbau Masyarakat Hati-hati Berkunjung ke Air Terjun Uluk Til

masyarakat yang hendak berkunjung ke Air Terjun Uluk Til agar selalu waspada. Pasalnya lokasi tersebut merupakan tempat para leluhur

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Kades Aitoun Himbau Masyarakat Hati-hati Berkunjung ke Air Terjun Uluk Til
POS-KUPANG.COM/TENI JENAHAS
Kepala Desa Aitoun, Marianus Luan

Kades Aitoun Himbau Masyarakat Hati-hati Berkunjung ke Air Terjun Uluk Til

POS KUPANG.COM| ATAMBUA--Kepala Desa Aitoun, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu, Marianus Luan menghimbau kepada masyarakat yang hendak berkunjung ke Air Terjun Uluk Til agar selalu waspada. Pasalnya lokasi tersebut merupakan tempat para leluhur yang memiliki kisah mistik.

Himbuan ini disampaikan Kades Aitoun pasca warganya, Inocenti Koy meninggal dunia setelah tertimpa batu di lokasi Air Terjun Uluk Til, Minggu (5/7/2020).

Kepada Pos Kupang.Com, Senin (6/7/2020), Kades Aitoun mengatakan, warganya atas nama
Inocenti Koy meninggal dunia setelah tertimpa batu di lokasi Air Terjun Uluk Til. Korban adalah seorang guru yang mengajar di SMA Tahon Makir, Desa Makir, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu.

"Korban masih bujang, umur sekitar 27 atau 28 begitu. Dia guru di SMA Tahon di Makir. Korban masih sepupu saya", kata Marianus.

Marianus mengisahkan, hari Minggu setelah pulang misa, banyak warga berkunjung ke lokasi Air Terjun Uluk Til yang jarak dari Desa Aitoun sekitar satu kilometer. Tidak lama kemudian, ia mendapat informasi, warganya atasnam Inocenti Koy tertimpa batu di air terjun. Batu jatuh dari tebing mengenai kepala dan tengkuk korban hingga korban jatuh.

Warga lain yang sama-sama dengan korban saat itu berusaha menolong korban dan membawa korban ke Rumah Sakit Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua namun nyawanya tak tertolong. Janazah korban masih disemayam di rumah duka di Aitoun.

Marianus mengatakan, lokasi Air Terjun Uluk Til merupakan tempat yang biasa digunakan para tetuah adat untuk melakukan ritual kepada leluhur. Lokasi ini memiliki kisah mistik sehingga tidak sembarang orang berani datang.

Air terjun Uluk Til ini baru dikenal luas karena ada orang yang datang berkunjung lalu menyebarkan foto-foto keindahan alama air terjun. Secara resmi, pemerintah desa belum menata secara baik dan belum mempublikasikan kepada publik karena pemerintah desa masih koordinasi dan komunikasi dengan para tokoh adat.

"Kita belum membuka secara resmi karena tempat ini kan tempat para leluhur. Jadi sebelum kita buka mesti bikin ritual adat dulu. Saya sudah bicarakan dengan para tokoh adat kita bikin ritual adat. Selama ini orang datang dari segala arah jadi kita tidak bisa larang. Kita belum buka secara resmi", jelas Marianus.

Dengan kejadian kemarin, lanjut Marianus, ia menghimbau kepada masyarakat agar bersabar dan tahan diri dulu untuk berkunjung ke Air Terjun Uluk Til sambil pemerintah desa melakukan penataan sekaligus melakukan ritual adat sehingga pengunjung yang datang merasa aman dan nyaman beraktivitas.

Emanuel mengaku, medan jalan lokasi Air Terjun Uluk Til sangat berat karena harus melintasi jurang terjal. Di lokasi

Kapolres Belu, AKBP Cliffry S. Lapian melalui Kasat Reskrim, AKP Sepuh Siregar mengatakan, korban sedang berwisata di Air Terjun Uluk Til. Tiba-tiba, ada batu jatuh menuju ke arah korban dari tebing sekitar 25 meter
hingga mengenai kepala korban.

Nama AHY dan Mumtaz Rais, Putera Amien Rais, Diprediksi Masuk Kabinet Presiden Jokowi Jilid II

Musibah Tenggelamnya KM Kasih di Selat Pukuafu NTT, 7 Korban Belum Ditemukan

"Infonya korban sedang wisata di air terjun kemudian ada batu jatuh menuju ke arah korban dari ketinggian sekitar 25 meter hingga mengenai kepala korban", kata Sepuh. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM,
Teni Jenahas).

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved