Virus Corona

Dokter Positif Corona, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore Keliling Naik Motor Minta Warga Pakai Masker

Bersama sang istri, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore berkeliling Kota Kupang dengan mengendarai sepeda motor.

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Bebet I Hidayat
Fanpage Jefri Riwu Kore / Jeriko
Dokter Positif Corona, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore Keliling Naik Motor Minta Warga Pakai Masker 

POS-KUPANG.COM - Ada aksi menarik yang dilakukan Walikota Kupang Jefri Riwu Kore dalam sosialisasi penggunaan masker dan helm saat berkendara.

Bersama sang istri, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore berkeliling Kota Kupang dengan mengendarai sepeda motor.

Aksi Walikota Kupang Jefri Riwu Kore bersama istri ini sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pencegahan penyebaran virus corona Covid-19.

Seperti diketahui, satu dokter di Kota Kupang terindikasi tertular virus corona Covid-19.

Update Corona Kota Kupang : 32 Orang Sembuh dari 36 Pasien Positif Covid-19

Timor Leste Ngotot Lepas dari Indonesia, Kini Menjadi Negara Paling Miskin di Dunia

Tampak Walikota Kupang Jefri Riwu Kore dengan membonceng istrinya Ny Hilda Manafe melihat secara langsung pemakaian masker dan helm pengaman bagi pengendara motor di era pandemi virus corona Covid-19.

Dilansir dari akun fanpage Jefri Riwu Kore / Jeriko, Walikota Kupang Jefri Riwu Kore terlihat menggenakan baju berwarna biru lengkap dengan helm berwarna biru dan masker.

Sementara sang istri terlihat mengenakan baju berwarna merah dan helm merah, tidak lupa mengenakan masker. 

Dalam unggahannya, Jefri Riwu Kore pun menitip pesan bagi masyarakat Kota Kupang terutama anak muda agar tidak lupa kenakan helm jika berkendara dan menggunakan masker.

"Khusus buat beta pung adik-adik dong, ingat kalau keluar rumah dengan pacar na jang lupa pake helm ouw...

Terus jang lupa pake masker e..." tulis Walikota Kupang Jefri Riwu Kore.

Unggahan ini telah disukai lebih dari 2 ribu pengikut, dikomentari sebanyak 106 kali dan dibagikan sebanyak 37 kali. 

Aksi Jefri naik motor bersama ini mengundang komentar warga Kota Kupang.

@Agustina Adranacus: Kota Kupang sdh mulai nampak keindahan,. bak seorang anak gadis yg sedang berdandan,. Bravo pak Walikota,. Tuhan Yesus Menyertai

Siap-siap Baper, Inilah Rekomendasi 6 Drama Korea Romantis, Wajib Ditonton, ada Drakor Hyun Bin

@Nekos Gonzales: Walikota yg sellu mnyapa dgn bahasa sedehana, tdk seprti pejabat daerah lain yg mbgunakn bahasa tinggi untk mnyapa wargax...salut bwt walikota kupang

@Nela Da Santo Djingi: Berkati bp wali kota kupang slm jauh dr kami warga kota kupang yg ada di pulau jawa khususx di Surabya Bravo pak Jeriko.

@Yanto Dhager Jalil: Contoh dan keteladanan yang baik patut untuk dicontoi dan diikuti... Sehat selalu untuk bapa dan bunda...

Jefri Riwu Kore Lepas Satu Pasien Covid-19 Kota Kupang yang Sembuh

Salah seorang pasien Covid-19 Kota Kupang yang dirawat di RSUD SK Lerik Kupang dinyatakan sembuh. Pelepasan pasien dilakukan oleh Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore di pelataran rumah sakit, Jumat (19/6/2020).

Berdasarkan perbandingan data monitor kewaspadaan infeksi Covid-19 Kota Kupang per 18 Juni 2020 pukul 18.00 WITA, pasien sembuh tersebut merupakan pasien sembuh ke-26 dari 33 pasien positif Covid-19 di Kota Kupang.

Ia telah dirawat selama 10 hari di RSUD S. K. Lerik Kota Kupang dan dinyatakan sembuh sehingga boleh pulang ke rumah. Pasien sembuh ini telah aman untuk kembali ke lingkungan masyarakat.

 Hermanus Man Terima Bantuan Pegadaian Syariah Cabang Kupang untuk PMI Kota Kupang

Pada kesempatan tersebut, Jefri meminta masyarakat untuk menerima kehadiran pasien sembuh tersebut. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap mawas diri dengan situasi Covid-19 di Kota Kupang.

"Jangan ada diskriminasi. Masyarakat dapat menerima pasien yang sudah sembuh dari Covid-19 kembali bergabung dalam kehidupan bermasyarakat yang normal," pinta Jefri dalam keterangan tertulis yang diterima POS-KUPANG.COM dari Humas Pemkot Kupang, Jumat (19/6/2020) malam.

 Andry Aryansyah : Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Kupang Masih Tinggi

Hadir dalam kegiatan pelepasan pasien sembuh tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, Direktur Rumah Sakit S. K. Lerik dr. Marsiana Y. Halek, serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekda Kota Kupang, Ernest S. Ludji.

Para tim tenaga medis yang merawat pasien tersebut juga melepas pasien sembuh pertama itu dengan wajah bahagia.

Salah Satu Dokter Puskemas Pasir Panjang Positif Covid-19, Jubir Gugus Tugas Tekankan Masyarakat Jangan Euforia Berlebihan 

Satu Dokter Positif Covid-19

Salah satu dokter yang menjalankan tugas di Puskesmas Pasir Panjang positif Covid-19. 

Juru Bicara Gugus Tugas Kota Kupang, Ernest Ludji, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM via telepon, Sabtu (4/7), menjelaskan salah satu dokter Puskesmas, dokter umum yang positif Covid-19 merupakan pelaku perjalanan dari Denpasar-Bali yang melakukan test swab di Bali.

Saat tiba di Bandara El Tari Kupang dan mengaktifkan handphone genggamnya barulah diketahui bahwa dirinya positif Covid-19.

Ia pun langsung berkoordinasi dengan KPP Bandara El Tari kemudian KPP berkoordinasi dengan RS SK Lerik yang selanjutnya dievakuasi ke RS SK Lerik Kupang.

Karena ketahuan ada salah satu dokter di Puskesmas Pasir Panjang yang sesuai hasil Swab dari salah satu Rumah Sakit di Denpasar positif Covid-19 maka seluruh pegawai Puskesmas Pasir Panjang melakukan swab hari ini.

Meskipun demikian, kata Ernest, pelayanan di Puskesmas tetap berjalan seperti biasanya dengan tetap memerhatikan dan menerapkan protokol kesehatan.

"Karena tidak semua melakukan kontak dengan yang bersangkutan, jadi kegiatan di puskesmas tetap berjalan," tuturnya.

Kata Ernest, proses selanjutnya dokter tersebut mengikuti prosedur perawatan di rumah sakit.

Karena sudah ada SOP-nya. Jadi prosedur penanganan pasien covid sudah ada, pasien tinggal mengikuti saja.

"Kendati tenaga kesehatan pun tetap mengikuti prosedur itu," ujarnya.

Pasien Positif ini, kata Ernest adalah Orang Tanpa Gejala (OTG) dan telah mempunyai keluarga di Kupang, sehingga semua keluarganya sudah melakukan test.

"Jadi SOP prosedur diberlakukan kepada siapa saja. Jadi tidak ada karena dokter dan tenaga kesehatan, jadi tidak sesuai prosedur tetapo tetap SOP berjalan. Keluarga pasien melakukan isolasi mandiri di rumah," tuturnya.

Dengan bertambahnya satu pasien positif  diharapkan masyarakat jangan euvoria berlebihan. Namun tetap mengikuti prosedur pencegahan covid yang diberlakukan oleh pemerintah. 

"Karena kita lihat satu minggu terakhir ini seolah-olah masyarakat tidak mengikuti protokol kesehatan.

Kami berterima kasih kepada masyarakat yang masih mengikuti protokol kesehatan tapi tidak sedikit masyarakar yang tidak tertib.

Banyak orang masuk keluar pasar tidak bermasker, begitu juga pedagang. Kita harapkan angtua, anak-anak kalau mau angka tidak bertambah maka ikut semua aturan," terangnya.

Apalagi, kata Ernest, acara pesta. Pesta sudah diperbolehkan tetap diharapkan tidak boleh lama dan tidak boleh banyak orang. Ini yang dibutuhkan kerja sama oleh masyarakat.

"Kita tidak melarang kegiatan sosial kemasyarakat apapun tapi hendaknya harus mengikuti aturan pemerintah terkait physical dan social distancing.

Jadi silahkan mmbuat acara tapi dibatasi orangnya, pengaturan kursi harus jaga jarak, kita harapkan masyarakat pro aktif.

Kalau masjid dan gereja bisa menerapkan itu, kenapa kita tidak bisa?

Jangan tunggu polisi datang untuk membubarkan tapi diharapkan tokoh-tokoh masyarakat, agama harus memberikan contoh. Kita harus jadi polisi untuk diri sendiri dengan penuh kesadaran masing-masing," ujarnya.

86 Dokter dan 146 Perawat Positif Covid-19

Sementara itu dari Surabaya dilaporkan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur menyatakan jumlah tenaga medis yang terpapar Covid-19 terus bertambah.

Ketua IDI Jawa Timur dr Sutrisno mengatakan, terdapat 86 dokter yang dinyatakan positif Covid-19 hingga saat ini.

"Sampai sekarang, per hari ini sudah ada 13 dokter yang meninggal dunia karena Covid-19," kata Sutrisno saat dihubungi, Jumat (3/7/2020).

 Selain itu, Sutrisno mengatakan, sebanyak 146 perawat di Jawa Timur dinyatakan positif Covid-19. 

"Dari data itu, ada 11 orang di antaranya meninggal dunia," ujar dia.

Jumlah tenaga medis yang positif Covid-19 itu tersebar di sejumlah daerah di Jawa Timur.

Namun, jumlah tenaga medis yang paling banyak positif Covid-19 ada di Kota Surabaya.

"Dokter dan tenaga medis yang positif Covid-19, paling banyak ada di Surabaya," kata dia.

Sutrisno menyebut, tingginya angka kematian tenaga medis akibat Covid-19 di Jawa Timur sangat mengkhawatirkan. Beban tenaga medis semakin berat karena bertaruh nyawa di garda depan.

Sutrisno meminta pemerintah daerah di Jawa Timur terus berbenah agar tak ada lagi tenaga medis yang meninggal karena Covid-19.

"Ada banyak hal yang mesti harus dibenahi. Ini cukup berat karena kematian tenaga medis terus bertambah dan angkanya cukup tinggi," ujar dia.

Pencairan insentif tenaga medis

Sutrisno juga mengingatkan pemerintah segera mencairkan insentif untuk tenaga medis yang merawat pasien Covid-19.

Apalagi sudah banyak tenaga medis yang meninggal dan dinyatakan positif Covid-19, namun sampai saat ini belum mendapat insentif dari pemerintah.

Ia berharap, proses adminisitrasi yang terkesan rumit dan berbelit bisa dipermudah. Sehingga insentif segera diterima tenaga medis.

Baca juga: Pemudik Positif Covid-19, Bupati Ponorogo: Mereka Terpaksa Pulang karena Fasilitas Kesehatan di Surabaya Penuh

"Tenaga medis sangat layak mendapat apresiasi dari pemerintah, baik tenaga medis yang ada di RS pemerintah maupun swasta," kata dia.

Menurutnya, insentif tersebut juga diterima tenaga medis yang bertugas di rumah sakit swasta yang ditunjuk sebagai rujukan Covid-19.

"Kalau lihat di Kepmenkes itu, tenaga medis di RS non oemerintah juga dapat. Itu juga dikuatkan dengan SK Gubernur bahwa RS yang masuk kriteria RS rujukan, tenaga medisnya dapat (insentif)" jelas Sutrisno.

(POS-KUPANG.COM / Intan Nuka)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved