Wabup Jaghur Sebut Petani di Matim tidak Terpengaruh Covid-19
Tiga bulan pandemic Corona atau Covid-19, para petani di Manggarai Timur tidak terganggung sedikitpun
Penulis: Robert Ropo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BORONG - Selama kurang lebih tiga bulan karena pandemic Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19, namum warga masyarakat khususnya para petani di Manggarai Timur (Matim) tidak terganggung sedikitpun.
"Di Manggarai Timur khususnya petani pengaruh Covid-19 tidak terlalu besar pengaruhnya. Karena mereka tidak tidak tahu. Mereka tetap beraktivitas seperti biasa tetap ke kebun dan tetap ke sawah. Mereka tetap memberlakukan protokol kesehatan tetapi mereka juga tetap beraktivitas,"ungkap Wakil Bupati (Wabup) Matim, Drs. Jaghur Stefanus menjawab pertanyaan penyiar Dio Ceufin dan Kasubag Pelmas dan Hubungan Kelembagaan Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT di Studi Radio Swara NTT, di Jalan El TAri Kupang Nomor 52, Rabu (01/07/2020) melalui siaran pers yang dikirim Bagian Protokol dan Komunkasi Pimpinan Setda Kabupaten Matim kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (5/7/2020).
• Panorama Sungai Terpanjang di Manggarai, Menanti Restoran Terapung di Wae Pesi
Bahkan menurut Wabup, saat ini Manggarai Timur panen simbolik dimana-mana. "Misalnya panen sawah, panen bawang dan lain sebagainya. Jadi petani kita di Matim tidak besar pengaruh secara ekonomi, mungkin ada pengaruh kecil tetapi kalau pengaruh yang lain-lain tidak terlalu besar, mereka tetap hidup sehat sejahtera,"tandas Wabup Stefanus.
Dijelaskan Wabup Stefanus, komoditas unggulan di Kabupaten Manggarai Timur antara lain kopi, cengkeh, coklat, dan pisang yang merupakan komoditi-komoditi pertanian.
• Dokter Puskesmas Pasir Panjang Positif Corona Pelaku Perjalanan dari Bali
"Sekarang yang sementara kami galakkan adalah porang yaitu sejenis tanaman hutan yang dipasarkan ke luar negeri, menjadi bahan baku obat-obatan," kata Wabup Stefanus.
Wabup Stefanus menuturkan, bersama Bupati Agas Andreas di bawah slogan Matim Seber (Sejahtera, Berdaya dan Berbudaya), pihaknya meyakini aka ada perubahan kesejahteraan masyarakat Matim apalagi dukungan Pemerintah Provinsi NTT sangat kuat.
"Masyarakat Manggarai Timur yang sejahtera tentu kita memberdayakan masyarakat tetapi pemberdayaan dalam nuansa budaya-budaya Manggarai,"tegasnya.
Hal ini kata Wabup Stefanus, nampak dalam kegiatan pembangunan yakni infra struktur pengerjaan jalan. Karena perhitungan kita bahwa akses jalan menjadi akses utama untuk kegiatan pembangunan.
"Kami juga tekankan kepada Pemerintah Desa bahwa Alokasi Dana Desa (ADD) dapat digunakan juga untuk jalan raya minimal satu desa satu kilometer per tahun. Sehingga perhitungan kita sampai dengan tahun 2023 yang akan datang khususnya jalan raya di Kabupaten Manggarai Timur sudah terakses dengan baik minimal jalan lapen,"tutur Wabup Stefanus sembari menambahkan, khusus untuk jalan di Kabupaten Matim hampir 80% jalan sudah diakses dengan bagus di luar jalan provinsi.
Disinggung soal objek-objek wisata di Manggarai Timur, Wabup Stefanua mengatakan, pertama wisata budaya.
"Wisata budaya kita sebenarnya kalau tidak ada Covid-19 maka kita punya Festival Kopi Colol (FKC). Jadi daerah Colol merupakan satu kecamatan di Matim yang merupakan penghasil kopi terbesar di Manggarai Timur dengan mutu kopi yang mendunia. Karena virus corona sehingga FKC tersebut masih ditunda," papar Wabup Stefanus.
Selain itu, kata Wabup Stefanus, ada wisata alam. "Wisata alam yang kita punya ada banyak yang terkenal adalah Rana Tonjong. Keunikannya di sana mulai dari ujung sampai ujung di danau tersebut ada bunga teratai yang bunganya indah dan terbesar di dunia di Kecamatan Sambi Rampas. Sehingga ada porensi-potensi alam dan budaya,"kata Wabup Stefanus.
Wabup Stefanus mengaku, di Manggarai Timur ada lima ternak unggulan berdasarkan budaya Manggarai yakni ayam, babi, sapi, kerbau dan kuda.
"Tantangan terbesar dalam mewujudkan Matim Seber adalah pola dan kebiasaan hidup dalam masyarakat kita,"kata Wabup Stefanus.
Ikut hadir bersama Wabup Stefanus, Kepala Dinas Pendidikan Matim, Basilius Teto, Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi Matim, Fransiskus Malas dan Camat Elar. Usai berdialog Wabup Stefanus menemui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT, Dr. Jelamu Ardu Marius, M.Si. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)