Pemenang Sayembara Novel DKJ 2018, Felix K. Nesi Ditahan Aparat Polsek Insana

Aktivis dan sastrawan pemenang Sayembara Novel DKJ 2018, Felix K. Nesi ditahan aparat Polsek Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara, Jumat 3 Juli 2020.

Penulis: John Taena | Editor: John Taena
ISTIMEWA
FELIX K. NESI--Aktivis dan sastrawan pemenang Sayembara Novel DKJ 2018, Felix K. Nesi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG—Aktivis dan sastrawan pemenang Sayembara Novel DKJ 2018, Felix Nesi ditahan aparat Polsek Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Jumat 3 Juli 2020, malam.

Berikut catatan kronologi penahanan dikutip POS-KUPANG.COM dari catatan akun Facebook Felix Nesi, yang dipostingan pada Sabtu 4 Juli 2020 sekitar pukul 00.00 Wita.  

Malam ini saya akan menginap di sel kantor polisi sektor Kecamatan Insana. Saya dilaporkan oleh komunitas Pastoran SMK Bitauni.

Pastoran SMK Bitauni terletak hanya sekitar 700 meter dari rumah saya. Dua adik saya, laki dan perempuan, tamat dari sana. Sekolah itu mempunyai lebih dari 100 siswi. Tapi sekitar bulan Januari/Februari, Romo A pindah ke sana.

Romo A adalah seorang pastor yang, saat itu, dipindahkan dari paroki Tukuneno karena bermasalah dengan perempuan. Bermasalah dengan perempuan, dan tak perlu kita bahas detailnya.

Saat tahu bahwa sesudah bermasalah dengan perempuan di sebuah paroki, ia langsung dipindahkan saja ke sekolah menengah yang penuh dengan perempuan, pada sekitar bulan Februari itu, saya datang ke SMK Bitauni.

Dekat saja, kan. Saat itu saya bertemu dengan Romo Kepala Sekolah. Saya bilang, tolong, Romo Kepala, pindahkan kembali si Romo A dari sini.

Kadis Nakertran SBD, Pendaftaran Kartu Prakerja Langsung ke Pusat

Kunjungi Kantor POS-KUPANG.COM, Ini yang Akan Dilakukan Siswa SMP Kristen Tunas Bangsa Kupang

Live Streaming, Bupati dan Ketua DPRD Sumba Timur Kunjungi POS-KUPANG.COM

Romo Kepala bilang: Felix, kamu harus bicara langsung dengan uskup. Kami bicara lama sekali. Seperti bapak dan anak.

Di akhir pembicaraan, Romo Kepala bilang, ya, SK Romo A ini hanya sementara, hanya untuk satu atau dua bulan. Sesudah itu, ia akan pindah lagi. Ini istilahnya hanya penyegaran.

Memegang kalimatnya yang terakhir ini, satu bulan kemudian, saya datang ke sekolah itu lagi. Sekitar bulan Maret/April, ya. Pohon-pohon angsana hijau, pohon mangga berbunga.

Saya ke sana tepat saat makan malam. Saya monolog di depan romo-romo, di depan Mgr. Pain Ratu, berbicara tentang kekecewaan saya.

Di situ juga ada Romo A, saya bilang: Romo, tolong, pindahlah dari sini, carilah tempat sepi untuk berefleksi, untuk menentukan pilihan-pilihan, sebelum berkarya kembali.

Pembicaraan panjang yang menurut saya penuh dalih dan kelit membuat saya sempat emosi juga. Saya kejar kembali Romo Kepala dengan pernyataannya, bahwa SK Romo A itu hanya sementara. Apakah Romo berbohong? Saya bertanya.

Romo Kepala spontan bilang: "Saya tidak pernah berbohong, ingat itu!" Saya kira ia juga mulai marah ketika dibilang berbohong.

Maka saya kembali memegang kata-katanya. Saya menunggu. Mungkin, pikir saya, bulan depan sudah akan pindah.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved