Kebakaran di Mess Guru SD Inpres Naimata, Begini Penjelasan Kapolsek Maulafa Jerry Puling
Penyidik Polres Kupang Kota wilayah hukum Polsek Maulafa belum bisa simpulkan kebakaran di Mess Guru SD Inpres Naimata
POS-KUPANG.COM| KUPANG- Penyidik Polres Kupang Kota wilayah hukum Polsek Maulafa belum bisa simpulkan kebakaran di Mess Guru SD Inpres Naimata. "Saya belum bisa menyimpulkan ini karena harus dari labfor dan belum bisa banyak bicara. Kalau salah bicara nanti muncul penafsiran macam-macam to. Saya dulu kan didemo di Lembata to. Gara-gara media saya didemo makanya saya agak trauma. Jadi saya kerja saja!,"
Demikian disampaikan Kapolsek Maulafa, AKP Jery Puling, saat dikonfirmasi wartawan POS KUPANG.COM terkait kronologi kejadian kebakaran di Mess Guru SD Inpres Naimata No 36, Kecamatan Naimata, Kelurahan Maulafa, Senin, ( 29/6/2020).
• DPRD Tanggapi Dua Ranperda Penyertaan Modal BUMD Usulan Pemerintah Provinsi NTT
Diberitakan sebelumnya, peristiwa kebakaran yang menghanguskan mess Guru SD Inpres Naimata No 036, Kecamatan Naimata, Kelurahan Maulafa disebabkan karena Korsleting listrik pada salon ( Sound speaker) yang sedang diperbaiki tetangga Mess.
" Penyebab kebakaran Diduga disebabkan korlsting listrik, karena pada saat itu tetangganya sedang memperbaiki salon rusak dan kejadian itu terjadi sekitar jam 9.02 atau 9.03 menit,"
• Kronologi Lengkap Kebakaran di Mes Guru SD Inpres Naimata
Demikian disampaikan Ny. Benedigta Tenis (43), istri dari Theodorus Fallo, S.Pd, yang merupakan salah seorang guru di SD Inpres Naimata, Senin (29/6/2020).
Mess guru yang ludes terbakar itu terdiri dari satu atap dan ditempati oleh dua guru SD Naimata yakni Monika Naraha, S.Pd, bersama suami dan juga Theodorus Fallo bersama istri dan anak-anaknya.
Mess guru yang hanya memiliki satu atap tersebut, hanya dipisahkan oleh tembok sebagai sekat pembatas.
Dikatakan Benedigta, sebelum peristiwa kebakaran itu terjadi, tetangga sebelah mess, sementara memperbaiki salon bekas atau salon ( soundspeaker) yang sedang dalam kondisi rusak.
Sedangkan, dirinya bersama suami beserta anak-anaknya (2 putrinya), baru selesai sarapan pagi dan sedang duduk di pintu belakang.
Sesaat dirinya beserta suami dan kedua putrinya sedang duduk di pintu belakang rumah, tiba-tiba, ujar Benedigta, menguraikan kronologi kejadian, nyala api sudah muncul dari arah belakang rumah tetangganya dan pada saat itu pihaknya tidak mengetahuinya.
Dikatakan Benedigta, setelah tetangganya melihat ada nyala api dari arah belakang rumah,
tiba-tiba dia ( tetangganya) berlari keluar untuk menyiram nyala api itu.
Setelah tetangganya menyiram nyala api itu, jelas Benedigta, tetangganya lalu kemudian memanggil dirinya ( Benedigta) sebanyak 1 kali; yang ketika itu sedang duduk bersama dengan suami dan kedua putrinya di pintu belakang, bahwa telah terjadi kebakaran.
Padahal, urainya, nyala api sudah merambat di dinding belakang.
" Dia teriak satu kali bilang kebakaran. Itu yang dia sudah siram di luar baru dia teriak bilang kebakaran. Sedangkan, api sudah merambat di dinding belakang," kata Benedigta.
Setelah mendengar terjadi kebakaran, kata Benedigta, dirinya bergegas masuk ke dalam rumah dan berusaha mendobrak pintu lemari miliknya.