Waspada Obat Batuk Narkoba Virtual Talkshow BNN Kota Kupang
Kepala BNN Provinsi NTT Brigjen Pol Teguh Imam Wahyudi, SH, MM mengungkapkan, modus masuknya Narkoba ke wilayah NTT
Emi mengatakan, paket hemat narkoba yang sering dipergunakan pecandu sebagaimana diungkapkan Kepala BNN NTT, sangat benar. Beberapa anak muda terutama yang suka masuk cafe ada yang menggunakan narkoba.
Direktris LBH APIK NTT Ansi D Rihi Dara, SH mengatakan, masalah Narkoba merupakan PR besar yang mesti diselesaikan oleh pemerintah.
"UU yang ada belum sempurna dan terlihat ada masalah yang sebenarnya belum terselesaikan. UU kita sudah cukup usang, ratifikasi, dan belum banyak yang tahu. Bahkan UU ini belum sama sekali melihat pengguna narkotika, apakah mereka menggunakan narkotika itu untuk atasi masalah kesehatan atau apa," kata Ansi.
Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT Darius Beda Daton, SH menyoroti over kapastias dan napi Narkoba di Lapas.
Menurutnya, penanganan kasus Narkoba akan lebih maksimal jika korban penyalaguna menjalani rehabilitasi dan tidak diproses hukum. Dengan demikian akan ada pengurangan anggaran makan minum di Lapas.
"Dalam setahun anggaran makan minum di Lapas sebesar Rp 1,3 triliun. Jika banyak korban yang direhabilitasi maka tidak banyak anggaran yang tersedot. Jika bisa mengurangi anggaran hingga 70 persen bisa hemat 800 hingga 900 miliar di pemasyarakatan," kata Darius.
Ia berharap dengan rehabilitasi yang tepat maka tidak membuat orang menjadi naik tingkat dari pemakai ke pengedar. (vel)