Dikaitkan dengan Pilpres 2024, Adian Napitupulu Kritik Pengangkatan Komisaris BUMN Era Erick Thohir
Politikus PDIP Adian Napitupulu mempersoalkan pengangkatan sejumlah komisaris di BUMN oleh Erick Thohir.
"Ke depannya, akan semakin terbuka dari luar, jadi kesempatan untuk dapatkan putra-putri bangsa semakin terbuka lebar," ucapnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya sedang mempelajari untuk memperbesar porsi talent pool sumber daya manusia di BUMN.
"Selama ini talent pool hanya 10 persen untuk bisa rekrut dari luar. Saya ingin merubah menjadi 30 persen dari luar. Supaya seru, ada persaingan sehat," katanya.
Ia juga mengatakan dalam pemilihan direksi, pihaknya juga berkonsultasi dengan kementerian terkait yang membidangi sektor bisnis BUMN.
Misalnya, ia menjelaskan, dalam menentukan direksi BUMN Karya dirinya berkonsultasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono.
"Kita libatkan juga menteri terkait bantu saya cek kerjaannya, benar atau tidak. Di perbankan, konsultasi dengan Menteri Keuangan," ucapnya.
Selain itu, lanjut dia, penunjukan direksi BUMN juga berdasarkan persepsi publik, baik pihak swasta, desa hingga perguruan tinggi.
Pemilihan komisaris BUMN sering disorot publik. Beberapa nama yang masuk deretan komisaris BUMN berasal dari kader partai atau politikus, relawan Pilpres, hingga pejabatan eselon di kementerian dan lembaga (K/L) maupun perwira tinggi aktif maupun purnawirawan TNI dan Polri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kenapa Adian Napitupulu Kritik Pengangkatan Komisaris BUMN Era Erick Thohir?", https://money.kompas.com/read/2020/06/26/101307326/kenapa-adian-napitupulu-kritik-pengangkatan-komisaris-bumn-era-erick-thohir?page=all.
Penulis : Muhammad Idris
Editor : Muhammad Idris