Di Belu-NTT, Miris! Air Bendungan Rotiklot Penuh, Masyarakat Sekitar Menjerit Kesulitan Air Minum
Sungguh miris, pembangunan Bendungan Rotiklot di Kabupaten Belu, NTT yang salah satu tujuannya adalah pemenuhan air baku bagi mas
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
Masyarakat Desa Fatuketi masih menunggu penyelesaian pekerjaan irigasi. Apabila jaringan air bersih dan irigasi tidak memberikan manfaat bagi semua masyarakat maka masyarakat Desa Fatuketi berjumlah 500 KK akan menyurati presiden Joko Widodo.
Markus didampingi Ketua BPD Desa Fatuketi, Kanisius Kabita meminta pihak BWS NTT di Kupang untuk memperbaiki jaringan air bersih yang saat ini tidak berfungsi optimal. Hal ini penting supaya air bisa mengalir lancar ke semua bak yang ada di lima dusun sehingga masyarakat bisa menikmati air minum. Apalagi saat ini memasuki musim kemarau. Kesulitan air bersih sangat dirasakan masyarakat.
Markus kurang yakin, jika alasan air mengalir tidak lancar karena belum ada pengaturan. Sebab, melihat air yang begitu banyak tertampung di Bendungan Rotiklot seharusnya mampu mengalir ke wilayah delapan dusun.
Sebelumnya, saat Bupati Belu, Willybrodus Lay menyalurkan BLT DD di Desa Fatuketi, Selasa (23/6/2020) memerintahkan Kades Fatuketi agar menyurati pihak BWS Kupang. Sebab, informasi yang Bupati Willy dengar bahwa pihak BWS sudah melakukan ujicoba air dari Bendungan Rotiklot.
"Saya dapat informasi kalau dari hasil ujicoba, air tidak sampai di bak yang paling terakhir tetapi sudah dicoba lagi dan kendalanya adalah penggunaan airnya yang harus diatur karena ini air baku bukan untuk air irigasi,” kata Bupati Willy Lay.
• Wakapolda NTT, Jhony Asadoma Minta Arahan & Bimbingan Irjen Pol Purnawiran Drs Jacky Ully
Bupati Willy Lay juga menganjurkan kepada Kepala Desa dan BPD agar fasilitas air yang sudah ada dijaga serta dituangkan dalam bentuk Peraturan Desa sehingga tidak ada yang merusak fasilitas umum. (jen).
