Pasar Barter Wulandoni Dapat Penghargaan Dari Kemendagri, Ini Tanggapan Petrus Gero
Ketua DPRD Lembata Petrus Gero menyanjung orang-orang di belakang layar hingga Pasar Barter Wulandoni mendapat penghargaan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
"Seusai mengikuti pengumuman, Bupati Sunur menyampaikan terima kasih kepada Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat. Ya, Terima kasih juga kepada bapak Gubernur atas arahannya yang kita laksanakan, paling tidak kita propinsi NTT ada wajah di sana. Ada dari Lembata, Sumba Barat Daya, itu kan mewakili gambaran Gubernur dan Wakil Gubernur," ujar Bupati Sunur.
Dia menuturkan bahwa pasar barter Wulandoni sangat rentan terhadap penyebaran Covid-19. Sehingga dibutuhkan penjagaan ekstra ketat, dan kesadaran warga untuk mematuhi protocol kesehatan.
"Pasar Barter Wulandoni dilakukan face to face, barang dengan barang. Interaksi antara para pedagang di pasar tradisional tersebut kalau tidak dilakukan dalam protokol kesehatan yang ketat, akan sangat riskan," ungkapnya.
Sehingga, dalam tatanan New Normal, telah dibuka aktivitas Pasar Barter Wulandoni dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Setiap pedagang diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Bagi yang tidak mengenakan masker dan mencuci tangan tak diizinkan masuk pasar.
Sedangkan untuk menjaga jarak, setiap pedagang telah diberi lingkaran putih untuk meletakan barang dagangan dan berjarak dengan pedagang lainnya.
Pelaksanan pasar barter berjalan baik berkat kerja keras camat dan kepala desa didukung masyarakat. Sehingga ia menyampaikan terima kasih kepada Camat Wulandoni dan Kepala Desa Wulandoni yang telah bekerja keras melakukan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pasar barter tersebut.
Kepala Desa Wulandoni, Philip Riberu kepada wartawan usai mengikuti pengumuman bersama Bupati Sunur di Kuma Resort, memberikan apresiasi kepada masyarakat di kecamatan Wulandoni.
"Puji Tuhan semuanya berjalan baik sehingga kita bisa berhasil sampai kita ada nama di tingkat nasional," ucap Philip.
Philip berharap kepada warga kecamatan Wulandoni agar jangan hanya menjalankan protokol kesehatan dalam masa pandemi Covid-19 saja, tetapi mesti berkelanjutan dalam kehidupan tatanan baru ini. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)