Luhut Pandjaitan Sebut Indonesia Tak Bisa Abaikan China Suka Tidak Suka: Kita Pelihara Soft Power
Keberadaan Cina kini sangat berdampak pada ekonomi secara global, sehingga hubungan dengan investor asal negara itu pun harus terus terjalin baik.
Kendati demikian, ia pun mengakui pandemi Covid-19 telah berdampak pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global, termasuk Indonesia.
Bahkan, prediksi pertumbuhan negatif di Kuartal II tahun ini, kata Luhut, juga telah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Perlambatan ekonomi global ini memang terjadi akibat Covid-19."
"Kalau kita lihat, kita memang tumbuh di 2,97 persen. Bu Ani ingatkan kita akan tumbuh negatif di Kuartal II," jelas Luhut.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi di kuartal II 2020, ekonomi Indonesia akan tumbuh negatif 3,8 persen.
Jika 500 TKA Asal Cina Tidak Datang, Pekerja Lokal Takkan Bisa Bekerja
Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi menjelaskant pernyataan PT VDNI mengenai kedatangan 500 Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina.
500 TKA itu disebut akan bekerja di Kawasan Industri Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Sebelumnya, External Affairs Manager VDNI Indrayanto mengatakan, didatangkannya ratusan TKA Cina itu ke Sulawesi Tenggara adalah untuk mengerjakan 33 tungku smelter milik PT OSS.
Terkait pernyataan itu, Jodi pun menekankan tidak ada rencana 'merumahkan' para pekerja lokal.
Menurutnya, kehadiran TKA tersebut merupakan salah satu kunci dalam pembangunan di kawasan itu.
Karena, mereka merupakan tenaga ahli yang memang mengerti teknologi terkait bidang konstruksi pembangunan smelter.
"Hal ini berkaitan dengan transfer teknologi."
"Sebanyak 3.000 lebih tenaga kerja lokal yang telah dinyatakan lulus dalam seleksi penerimaan karyawan itu, bergantung pada 500 TKA yang akan datang nanti," ujar Jodi dalam keterangan tertulis, Jumat (29/5/2020).
Menurutnya, para pekerja lokal tentunya tidak akan bisa bekerja pula tanpa kehadiran tenaga ahli yang merupakan TKA asal Cina tersebut.