Sandiaga Uno: Aset Utama Usaha Adalah Manusia, Jadi PHK Merupakan Opsi Terburuk Dalam Usaha!"
"PHK itu harus menjadi opsi yang paling terakhir. Opsi yang betul-betul menjadi menjadi pilihan pertama dan pilihan kedua dalam merawat perusahaan."
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Sandiaga Uno: Aset Utama Usaha Adalah Manusia. Jadi PHK, merupakan Opsi Terburuk Dalam Usaha!"
POS-KUPANG.COM -- Sandiaga Uno, Mantan Cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto, mengungkapkan sindiran yang menohok kepada kalangan pengusaha.
Dalam video yang diposting di Twiternya @sandiuno, mantan Wakil Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra ini mengungkapkan hal-hal yang penuh motivasi.
Sandi, demikian ia biasa disapa, menyebutkan, aset utama dalam sebuah usaha adalah manusia.
Karena itu, pengusaha sejati akan mempertahankan aset utamanya, yaitu sumber daya manusia.
Oleh karena itu, kata Sandi, PHK (pemutusan hubungan kerja) harus menjadi opsi yang terakhir. Bahkan PHK merupakan opsi terburuk dalam usaha.
• RAMALAN ZODIAKI CINTA Minggu 21 Juni 2020, Cancer Fokus Hal Positif, Virgo Senang-senang sama Si Dia
• Veronica Tan Sejajar Najwa Shihab Susi Pudjiastuti Nicholas Saputra, Ini Reaksi Matan Istri Ahok
• UPDATE Corona Indonesia 20 Juni 2020: Tambah 1.226 Pasien Positif, Total 45.029 Kasus Covid-19
"PHK itu harus menjadi opsi yang paling-paling terakhir. Opsi- opsi yang betul-betul menjadi menjadi pilihan pertama dan pilihan kedua dalam merawat perusahan," ujar Sandi.
Menurut Sandi, opsi pertama, adalah mengetatkan ikat pinggang, tunda biaya-biaya yang tak perlu, tunda komitmen2- pilihan yang tidak menjadi prioritas.

"Lakukan resceduling atas pinjaman, rescheduling atas tagihan, ini yang harus dilakukan."
"Pegawai yang posisinya di atas manager, tolong sekarang melapangkan jiwa untuk membantu karyawan di bagian ekonomi terbawah."
"Itu untuk membantu, juga menyelamatkan kondisi karyawan yang kita golongkan pada posisi ekonomi terbawah."
"Kalau pengusaha sejati memiliki komitmen yang sama, maka pasca krisis nanti, semua kekuatan akan dikerahkan untuk mengembalikan semua hal, mengeksekusi semua rencana yang telah dibuat, mengeksekusi rencana yang sempat tertahan karena pandemi covid-19," kata Sandi.
Untuk diketahui, Sandi merupakan pengusaha sukses di tanah air yang kini terjun dalam dunia politik.
Pada saat pesta demokrasi akbar di Tanah Air pada saat Pemilihan Presiden, Pilpres 2019 lalu, Sandiaga Uno maju mendampingi Prabowo Subianto sebagai pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Indonesia.
Dalam hajatan tersebut, Sandiaga Uno disebut-sebut menghabiskan uang hampir Rp 1 triliun untuk membiayai pesta politik tersebut.
Meski akhirnya kalah dari rival beratnya, pasangan Jokowi- Maruf Amin, Sandiaga Uno akhirnya bangkit lagi.
Kendati pasca pertarungan politik tersebut, Prabowo Subianto masuk lagi dalam jajaran Kabinet Jokowi-Maruf Amin, namun Sandiaga Uno tak kecewa akan hal itu.
Sandi juga tak kecewa kalau Presiden Jokowi tak meminangnya untuk ikut dalam Kabinet Indonesia Kerja Jilid 2 tersebut.
• Ahok, Suami Puput Nastiti Dewi, Puji Fadli Rahman, Komisaris BUMN: Dia Pintar, Sekolah Perminyakan
• Protokol Kesehatan untuk Sekolah Berasrama, Wajib Bentuk Gugus Tugas Covid-19
• Anggota DPRD TTU Ditangkap BNN
Saat ini, kendati Pilpres 2024 masih jauh, namun nama pengusaha muda ini telah disebut-sebut sebagai figur yang pantas menggantikan posisi Jokowi yang kini menjadi Presiden RI.

Selain Sandiaga Uno, beberapa nama lain juga ikut disebut- sebut sebagai figur yang pantas untuk maju dan bertarung dalam Pilpres 2024 mendatang.
Nama-nama lain selain Sandiaga Uno, adalah Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan lainnya.
Tersebut pula tiga tokoh wanita yang digadang-gadang pantas maju dalam hajatan terakbar politik di Tanah Air tahun 2024 mendatang.
Ada pun nama-nama figur perempuan yang pantas maju dalam Pilpres 2024, adalah Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, Walikota Surabaya, tri Rismaharini dan Gubernur Jawa Timur, Khofifash Indar Parawansa. (*)