Virus corona
Berani Lawan WHO,dr. Reisa Sebut Dexamethasone Bukan Penangkal Covid-19 atau Vaksin,Ada Efek Samping
Anggota Tim Komunikasi Publik Virus Corona, Dokter Reisa Broto Asmoro menentang rekomendasi WHO terkait penggunaan Dexamethasone pada pasien corona
POS-KUPANG.COM - Peneliti Inggris menemukan bahwa Dexamethasone bisa menyembuhkan pasien corona. Temuan itu kemudian diikuti rekomendasi WHO,. Namun mengapa Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro malah menentangnya?
Dokter Reisa menegaskan obat Dexamethasone bukan penangkal virus corona (Covid-19).
Dokter Reisa kemudian membeberkan sejumlah bahaya yang merupakan efek samping dari penggunaan obat Dexamethasone.
Ia bahkan menegaskan, obat Dexamethasone tidak dapat digunakan sembarangan.
Hal tersebut menanggapi rilis dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), yang merekomendasikan obat tersebut sebelumnya.
WHO menyebut, obat Dexamethasone dinilai efektif dan bermanfaat pada kasus berat Covid-19.
• Yuk Jaga Imunitas Tubuh, Minum Air Mineral Delapan Gelas Per Hari Versi Reisa Broto Asmoro
Sehingga, banyak orang akhirnya mencari Dexamethasone setelah adanya rilis WHO tersebut.
"Obat ini tidak memiliki khasiat pencegahan. Ini bukan penangkal Covid-19, ini bukan vaksin," ujar Reisa, dikutip dari bnpb.go.id, Jumat (19/6/2020).
Menurutnya, Dexamethasone merupakan obat golongan kortikosteroid.
Seorang apoteker memegang sekotak tablet Dexamethasone di sebuah toko kimia di London pada 16 Juni 2020 (JUSTIN TALLIS / AFP)
Dexamethasone bekerja dengan cara mengurangi peradangan dan menurunkan sistem kekebalan tubuh, sama seperti steroid yang dihasilkan oleh tubuh secara alami.
• Inilah Pangeran Tedjo, Suami dr Reisa Broto Asmoro Jubir Gugus Tugas Covid-19, Bukan Orang Sembarang
Pada penggunaannya, Dexamethasone yang telah digunakan untuk jangka panjang, tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba.
Dalam hal ini, dokterlah yang akan menurunkan dosis secara bertahap, sebelum menghentikan obat ini.
"Penderita yang telah mengonsumsi untuk jangka panjang, tidak boleh menghentikan konsumsi obat secara tiba-tiba, tanpa sepengetahuan dokter."
"Penggunaan untuk jangka panjang juga ada efek sampingnya," jelas Dokter Reisa.
• Misteri Pergantian Ketua Tim Komunikasi Covid-19 dari Achmad Yurianto ke Dokter Reisa, Terjawab