News

BPBD Sumba Timur Mulai Mengantisipasi Kekeringan Dampak Kemarau, Ini Strategi yang Disiapkan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur mulai mengantisipasi dampak kekeringan

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Benny Dasman
POS KUPANG/ARIS NINU
Lahan persawahan di Tambak, Borong, Manggarai Timur yang mengalami kekeringan. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oby Lewanmeru

POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Timur mulai mengantisipasi dampak kekeringan akibat mulai terjadinya musim kemarau.

Salah satu antisipasi, yakni menyiapkan air bersih kepada masyarakat di daerah rawan kekeringan.

Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sumba Timur, Mikail Jakalaki, Senin (15/6). Menurut Mikail, menjelang musim kemarau di Sumba Timur, pemerintah daerah melalui BPBD mulai menyiapkan strategi antisipasi.

"Biasanya kalau memasuki kemarau panjang, salah satu ancaman yang dialami masyarakat adalah kekurangan air bersih. Kita di BPBD sudah siap antisipasi," terang Mikail.

Dia menjelaskan, antisipasi yang akan dilakukan adalah pendistribusian air bersih kepada masyarakat terdampak kekeringan.

"Saya sudah siapkan jadwal sehingga di saat tatanan normal baru atau new normal ini kami mulai bergerak. Agenda saya, mulai tanggal 20 Juni ini kita mulai layani di daerah yang sudah alami krisis air bersih," katanya.

Dia menyebut beberapa wilayah yang selalu mengalami kekurangan air bersih, antara lain di Kecamatan Kota Waingapu pada beberapa wilayah, Kecamatan Haharu dan Kecamatan Lewa.

"Di sejumlah kecamatan itu ada beberapa desa yang rawan kekurangan air bersih ketika musim kemarau. Jadi, saya sudah siap untuk antisipasi memang sejak awal," ujar Mikail.

Ditanyai soal sarana untuk mendukung program pelayanan air bersih, ia mengakui di BPBD hanya ada satu unit mobil tangki.

"Kita hanya ada satu mobil tangki sehingga sistem pelayanan saya atur agar satu desa kita distribusi selesai baru pindah ke desa lain. Jadi, di saat new normal ini saya sudah mulai siapkan," ujarnya.

Dia mengakui, pelayanan itu sampai di wilayah-wilayah yang sulit. "Sampai di desa yang sulit, saya masuk untuk membantu air bersih," tutur Mikail. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved