Covid 19

Pemda Matim Bantu CBP untuk Pelaku Perjalanan, Turunkan Resiko Pandemi Covid-19

Pemkab Manggarai Timur Matim memberikan bantuan cadangan beras pemerintah CBP kepada warga yang berstatus pelaku perjalanan.

Penulis: Robert Ropo | Editor: Apolonia Matilde
Robert Ropo
Bupati Manggarai Timur, Agas Andreas, SH, M.Hum, sedang menyerahkan CBP 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM|BORONG - Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur  Matim memberikan bantuan cadangan beras pemerintah CBP kepada warga yang berstatus pelaku perjalanan yang datang dari luar daerah atau daerah terpapar Covid-19.

Bantuan tersebut sebagai upaya penurunan resiko pandemi Covid-19.

Sebagai tanda mulai pendistribusian bantuan CBP tersebut, Bupati Matim, Agas Andreas, SH, M.Hum, dan Wakil Bupati Matim melakukan Launching Pendistribusian CBP Kabupaten Manggarai Timur Dalam Rangka Penurunan Resiko Pandemik Covid-19 secara simbolis di Aula Kantor Kelurahan Kota Ndora, Senin (15/6).

Mekanisme Seleksi PPDB di NTT Tahun 2020, Orangtua Wajib Tahu

Hadir Kepala Dinas Sosial Matim, Wihelmus Deo, sejumlah pimpinan OPD dan unsur Forkopimca Borong dan Pemerintah Kelurahan Kota Ndora, serta keterwakilan masyarakat penerima bantuan dari Kelurahan Kota Ndora.

Bupati Matim, Agas Andreas, SH, M.Hum, dalam sambutannya menjelaskan, CBP yang disalurkan saat ini diberikan kepada pelaku perjalanan di tiga kecamatan yang datanya sudah lengkap, yakni Kecamatan Borong, Kecamatan Rana Mese dan Kecamatan Kota Komba dengan total penerima sebanyak 4.359 jiwa dan jumlah beras sebanyak 24.410 kg atau 24.4 ton.

Sedangkan, katanya, kecamatan lain masih menunggu datanya.

Putrinya Disia-siakan Ariel NOAH Hingga Ditinggal Nikah Reino Barack Begini Reaksi Ibunda Luna Maya

"Indeks pemberian Cadangan Beras Pemerintah diberikan sebanyak 400 gram per jiwa per hari selama masa penanggulangan atau selama empat belas (14) hari.

Pemerintah menyadari indeks ini sebenarnya masih tergolong sangat minim, namun ini merupakan sebuah langkah penanganan darurat.

Dalam bahasa Manggarai digambarkan dengan 'kolang wae ola, kudut campe saep, ai boto toko manuk," kata Agas.

Wali Kota Kupang Serahkan Paket Bantuan Presiden untuk 19 Mahasiswa di Kelurahan Kayu Putih

Bupati Agas mengatakan, selama ini Kabupaten Matim telah menerapkan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan doa di rumah, namun semuanya itu tidak produktif bahkan tidak berjalan maksimal.

Sehingga perubahan pola harus segera dijalankan dimana harus secepatnya kembali produktif dan mengaktifkan sektor-sektor kehidupan berbangsa dan bernegara yang selama ini telah lumpuh terkena dampak Covid-19.

"Saat ini kita memasuki pelaksanaan new normal, tatanan hidup baru.

Tatanan hidup baru ini harus dibiasakan bila perlu dipaksakan kepada segenap lapisan masyarakat terutama untuk kebiasaan berprilaku hidup sehat," katanya.

Di Sumba Timur, Perhatian Pemerintah Terhadap Tenaga Kesehatan Tetap Ada

Bupati Agas menekankan, tatanan hidup baru harus berpedoman pada protokol kesehatan yang ketat, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, sering mencuci tangan menggunakan sabun pada air yang mengalir, melakukan karantina mandiri setelah bepergian, selalu menggunakan masker, meningkatkan imunitas dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala.

"Kita bersyukur karena sampai saat ini Manggarai Timur masih bersatus sebagai daerah zona hijau, tidak ada satupun warga Manggarai Timur yang terpapar atau terinveksi Covid-19.

Semua ini berkat kerja sama dan kerja keras kita bersama dalam memerangi penyebaran Covid-19," katanya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved