Saat Wisuda Daring SUPM Kupang,Orangtua Meminta Bantuan Kapal Laut kepada Menteri Kelautan Perikanan
Tentu saja menjadi kebanggaan bagi lulusan SUPM seluruh Indonesia, terutama bagi 77 pelajar SUPM Kupang. Menjadi kebanggaan luar biasa
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Saat Wisuda Daring di SUPM Kupang, Orangtua Meminta Bantuan Kapal Laut kepada Menteri Kelautan Perikanan Edy Prabowo
POS-KUPANG.COM|KUPANG -- Hanya ada sejumlah pejabat teras yang mengikuti wisuda daring nasional Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Negeri Kupang di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang, Senin (15/6) pagi pukul 08.30 Wita.
Wisuda kali memang istimewa karena dihadiri langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Dr. Edy Prabowo. Tentu saja menjadi kebanggaan bagi lulusan SUPM seluruh Indonesia, terutama bagi 77 pelajar SUPM Kupang. Menjadi kebanggaan luar biasa.
Menteri juga melakukan dialog dengan para orangtua. Mayoritas orangtua menyampaikan terima kasih kepada menteri yang telah memberi kesempatan kepada anak-anak untuk menimba ilmu pada lembaga pendidikan itu secara gratis. Anak-anak tak dibebankan biaya apa pun kecuali datang, tinggal dan mendapat asupan pangan yang bergizi.
Mereka tinggal di asrama secara gratis, makan dan minum secara gratis pula serta mendapat gemblengan disiplin yang tinggi. Inilah sesungguhnya bekal yang istimewa bagi jebolan SUPM. Mereka telah memiliki modal dasar, yakni disiplin. Yang namanya disiplin tak ada tawar- menawar. Jika tak disiplin, bersiaplah untuk pulang ke rumah.
Negara menyiapkan dana yang tak kecil bagi seorang "taruna" SUPM. Per anak mendapatkan biaya dari negara sebesar Rp 35 juta per tahun atau selama tiga tahun menelan biaya sebesar Rp 105 juta per anak. Nilai ini tentu saja tak kecil.
Hasilnya diharapkan dapat memberi sumbangan bagi pembangunan daerah terutama mendorong anak-anak muda untuk mencintai laut sebagai lahan kehidupan yang punya prospek.
Banyak juga orangtua yang meminta bantuan dana dari sang menteri yang melakukan dialog langsung itu. Pun bantuan kapal untuk menangkap ikan.
Dominggus Tupu, satu di antara orangtua siswa SUPM Kupang, Nofrianto Tupa, ketika berdialog dengan menteri meminta bantuan kapal penangkap ikan. Kapal itu kata Dominggus yang tinggal di sekitar kompleks SUPM Kupang, ini akan dimanfaatkan untuk menangkap ikan dalam radius yang jauh.
"Pak menteri yang terhormat, saya membutuhkan kapal penangkap ikan untuk anak saya," kata lelaki yang berpostur tubuh gemuk ini.
Ia membenarkan kapal ikan yang digunakan selama ini bergerak sampai radius 360 mil atau mampu mencapai wilayah perbatasan dengan Negara Australia, namun gross tonase (GT) kapal itu masih kecil. Kapal motor milik koperasi itu hanya memiliki 10 GT.
Ia membutuhkan sekitar 20 GT ke atas agar pada cuaca buruk seperti saat ini kapal itu bisa berlayar. Saat ini kata dia, kapal-kapal milik koperasi itu terpaksa lego jangkar. Dominggus merasa bangga bisa berdialog dengan orang nomor satu di kementerian ini.
"Saya bangga bisa bicara langsung dengan Pak Menteri Edy," katanya usai dialog itu.
Mendengar permintaan itu Menteri Edy meminta Dirjen untuk mencatat dan melakukan follow up. Menteri mengatakan, dana yang tersedia di kementerian sebanyak Rp 1 triliun lebih belum dimanfaatkan. Karena itu dengan usulan dari berbagai daerah di Indonesia ini dana itu dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha.
Menteri meminta orangtua yang rata-rata pengusaha kecil untuk mengajukan proposal. "Jangan pikir yang rumit-rumit. Tulis saja kebutuhan Anda pada proposal itu. Buat seadanya. Konsultasikan dengan para kepala SUPM. Kami nanti layani permintaan Anda sekalian," kata menteri yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah.