Paul Bero Bahagia Gereja Kembali Buka Ratusan Umat Katolik Cewonikit Ruteng Mulai Misa
Gereja Paroki St Vitalis Cewonikit Ruteng di Keuskupan Ruteng dibuka untuk misa dengan menghadirkan umat
"Saya sangat setuju karena menjaga agar terhindar dari virus. Kalau kita tidak terapkan begitu tentu sangat membayakan kita semua," ungkap Yos.
Gereja Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi Labuan Bajo akan melaksanakan misa dengan mengedepankan protokol kesehatan pada Minggu (14/6) hari ini.
"Kami sudah siap untuk besok, segala persiapan telah dilakukan," kata Pastor Paroki Gereja Maria Bunda Maria Segala Bangsa Wae Kesambi, Romo Benediktus Ardi Obot, Pr didampingi Ketua Dewan Paroki Gereja Maria Bunda Segala Bangsa Wae Kesambi, Agustinus Jik.
Menurut Romo Ardi, pihaknya membagi misa di tiga tempat yakni di gereja induk, seminari di Ketentang dan di rumah ret-ret di Ketentang. Hal ini dilakukan agar lebih memudahkan umat dan menghindari penumpukan umat.
Sementara di Gereja GMIT Imanuel Oehani ibadah bersama umat akan dimulai, Minggu (14/6) hari ini. Namun pelaksaan ibadah berlangsung dengan pelaksaan protokol kesehatan.
Untuk memastikan seluruh jemaat duduk dengan mengatur jarak minimal 1 hingga 2 meter, pihak gereja telah memasang tanda menggunakan lakban pada bangku jemaat. Lakban dipasang dengan jarak 1,5 meter antar jemaat.
"Kita pasang lakban di bangku agar jemaat duduk berjarak 1,5 meter. Seluruh bangku dalam gereja sudah kita pasangi lakban. Jadi jika sebelumnya satu bangku bisa menampung hingga 9 jemaat, saat ini hanya tiga jemaat per bangku," ungkap Pendeta Isak D A. La'a , Pendeta Jemaat GMIT Imanuel Oehani kepada Pos Kupang, Sabtu (13/6) melalui sambungan telepon.
Dengan pemberlakuan jarak posisi duduk tersebut kata Isak, maka kapasitas gereja dalam menampung jemaat menjadi berkurang. Jika sebelumnya kapasitas gereja mencapai 500 jemaat, dengan adanya jarak, jemaat hanya 200.
Oleh karena itu, untuk mencegah jemaat membludak dalam gedung gereja lanjutnya, maka pihak gereja menambah jumlah perayaan ibadah menjadi dua kali seminggu dari awalnya hanya satu kali.
Bupati TTS, Egusem Piether Tahun menegaskan pemerintah telah mengizinkan seluruh rumah ibadah untuk kembali menggelar ibadah bersama umat. Namun menggunakan protokol kesehatan.
Sementara Gembala Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Anak Dara Kupang, Pendeta Yehezkiel Amseke, SE menjelaskan pihaknya berlakukan 3 kali ibadah di Gereja dan sejauh ini mereka belum memiliki keinginan beribadah bersama di Gereja.
"Tetapi kita menyiapkan tempat duduk dengan jarak kursi 1 sampai 2 meter. Jika memang nanti animo jemaat untuk melaksanakan ibadah di gereja cukup tinggi, kita akan melaksanakan ibadah hingga 3 kali. Tapi untuk Minggu besok (hari ini, Red) kita lihat dulu." ungkapnya.
Belum Gelar Ibadah
Jika gereja lain, baik Katolik maupun Protestan sudah ada yang menggelar ibadah, tetapi masih banyak juga yang belum. Bahkan ada gereja yang baru memulai ibadah pada 1 Juli mendatang.
Sebanyak 11 gereja GMIT di Kota Soe sejauh ini belum akan menggelar ibadat bersama jemaat. Hal ini menyusul adanya imbauan Sinode GMIT dan hasil sidang Klasis Soe.
Belum dibukanya ibadat bersama karena Kota Soe masih dinyatakan zona merah. Jadi khusus Kota Soe ibadat bersama umat belum dilaksanakan. Sedangkan untuk gereja GMIT di luar Kota Soe boleh merayakan ibadah bersama jemaat.