Paul Bero Bahagia Gereja Kembali Buka Ratusan Umat Katolik Cewonikit Ruteng Mulai Misa

Gereja Paroki St Vitalis Cewonikit Ruteng di Keuskupan Ruteng dibuka untuk misa dengan menghadirkan umat

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ROBERT ROPO
EKARISTI--Umat Paroki St. Vitalis Cewonikit, Keuskupan Ruteng, Kabupaten Manggarai kembali mengikuti perayaan ekaristi. Sabtu 13 Juni 2020. 

POS-KUPANG.COM | RUTENG - Setelah lebih dari 20 minggu menjalankan perayaan ekaristi atau misa secara online, Gereja Paroki St Vitalis Cewonikit Ruteng di Keuskupan Ruteng dibuka untuk misa dengan menghadirkan umat, Sabtu (13/6) sore kemarin.

Pantauan Pos Kupang di Gereja Paroki St Vitalis Cewonikit Ruteng, tampak ratusan umat paroki mendatang gereja untuk mengikuti misa. Sebelum memasuki gereja, umat wajib menyimpan uang kolekte di tempat yang disediakan di halaman depan gereja dan selanjutnya diarahkan untuk mencuci tangan.

Setelah itu umat menuju pintu masuk gereja untuk diukur suhu tubuh menggunakan thermo gun oleh petugas medis dari Dinas Kesehatan. Jika ditemukan suhu tubuh tidak normal maka tidak disarankan mengikuti misa.

Misa di Keuskupan Agung Kupang Tanpa Nyanyian

Selanjutnya umat disemperotkan cairan hand sanitizer ketangan umat lalu masuk gereja. Namun setelah mencuci tangan dengan hand sanitizer umat tidak boleh memegang suatu lagi, barang bawaan umat diminta simpan di luar gereja.

Kemudian di dalam gereja terlihat umat duduk berjarak. Sekitar 1 meter ke samping kiri dan kanan serta ke belakang. Untuk mengatur jarak diberi garis silang merah yang menandakan umat tidak boleh duduk.

Pastor Paroki St Vitalis Cewonikit, Rm Servulus Juanda, Pr kepada Pos Kupang mengatakan, memasuki new normal aktifitas misa di Gereja St Vitalis Cewonikit resmi mulai dibuka. Namun tata caranya mengikuti protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

Pemprov NTT Proses Payung Hukum New Normal

"Kita atur sangat ketat sesuai protokol pencegahan covid-19. Prosesnya untuk pencegahan penularan virus corona umat masuk pintu pagar gereja simpan kolekte, lalu wajib cuci tangan dilanjutkan ukur suhu badan dan cuci tangan dengan hand sanitizer di depan pintu gereja, lalu diperbolehkan masuk untuk mengikuti misa, ini diawasi ketat oleh petugas,"jelas Rm Servulus.

Selain itu jelas Rm Servulus, pihaknya mengatur jarak duduk umat sekitar 1 meter minimal baik ke depan, ke belakang dan ke samping.

"Terkait jarak ini kita sudah atur dengan garis silang merah. Di garis silang itu umat dilarang duduk untuk mencegah penularan virus ini," ungkap Rm Servulus.

Dengan diberlakukan jaga jarak ini, tambahnya, sehingga sebelum pandemi covid-19 Gereja Paroki St Vitalis Cewonikit menampung 1.700 orang umat, namun kini hanya bisa diterima 400 orang umat saja setiap misa.

Untuk semua umat di paroki tersebut kebagian mengikuti misa, kata Rm Servulus, pihaknya mengatur tambahan jadwal misa hari Minggu menjadi 4 kali. Untuk Sabtu sore dilakukan 1 kali misa dan hari Minggu dilakukan tiga kali waktu misa.

"Hal ini juga selain untuk semua umat bisa ikut misa dengan jaga jarak, juga untuk mengurangi kerumunan umat. Jadi untuk 1 kali misa hanya diikuti oleh umat dari 2 wilayah dengan jumlah maksimal 10 KBG, sehingga 4 kali waktu misa bisa diikuti semua umat dari 8 wilayah dengan total 41 KBG umat di paroki ini,"jelas Rm Servulus.

Umat Paroki St Vitalis Cewonikit Paul Bero mengaku bahagia karena gereja kembali dibuka. Namun harus tetap mengikuti protokol kesehatan untuk pencegahan covid-19.

"Kita sebagai umat tentu sangat setuju dengan instruksi pemerintah dan gereja baik edaran Kementerian Agama, Gubernur dan Bupati terkait pencegahan virus corona di new normal. Umat harus ikuti semua ketentuan yang ada untuk pencegahan covid-19," ungkap Paul.

Umat Paroki Cewonikit lainya, Yos Epol juga mengaku bahagia dan terharu kini gereja kembali dibuka untuk misa dilakukan di gereja.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved